Siswa SMKN 3 Jayapura dan PYCH Kembangkan Sistem Operasi Smartphone-Laptop dengan Tampilan Menarik
Siswa SMK Negeri 3 Jayapura, Papua, berhasil mengembangkan sebuah sistem operasi yang ditanamkan langsung ke dalam smartphone dan laptop dengan brand TOP.ID. (foto: dok pych)
Siswa SMK Negeri 3 Jayapura, Papua, berhasil mengembangkan sebuah sistem operasi yang ditanamkan langsung ke dalam smartphone dan laptop dengan brand TOP.ID. Pengembangan sistem operasi smartphone dan laptop ini diinisiasi oleh Papua Muda Inspiratif (PMI) melalui Papua Youth Creative Hub (PYCH) yang dibina oleh Pusat Penelitian dan Pengembangan (Puslitbang) Badan Intelijen Negara (BIN).
"Aktivitas ini memiliki tujuan untuk mengembangkan semangat inovasi dan kreativitas anak-anak muda Papua khususnya dalam bidang teknologi informasi," kata Kapuslitbang BIN, Dr Armi Susandi, dalam keterangan tertulisnya yang diterima pada Sabtu, 18 Maret 2022.Pengembangan sistem operasi smartphone dan laptop ini diinisiasi oleh Papua Muda Inspiratif (PMI) melalui Papua Youth Creative Hub (PYCH) yang dibina oleh Pusat Penelitian dan Pengembangan (Puslitbang) Badan Intelijen Negara (BIN). (foto: dok pych)
Gadget dengan Brand TOP.ID ini akan diluncurkan secara resmi pada peresmian PYCH, 21 Maret 2023, oleh Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) bersama Kepala BIN Budi Gunawan.
Scroll untuk membaca
Scroll untuk membaca
Menurut Armi, sistem operasi yang dikembangkan oleh siswa SMK di Papua ini didesain memiliki pengamanan terhadap data pribadi yang tinggi, selain memiliki fitur-fitur canggih yang dapat memudahkan penggunaan gadget smartphone dan laptop. Siswa SMKN 3 Jayapura dan PYCH kembangkan sistem operasi smartphone-laptop dengan tampilan menarik dan mudah digunakan. (foto: dok. pych)
Selain itu, lanjut Armi, sistem operasi ini juga memiliki tampilan yang menarik dan mudah digunakan. Keberhasilan pengembangan sistem operasi ini menjadi bukti bahwa putra-putri Papua memiliki potensi besar dalam bidang teknologi dan dapat menghasilkan inovasi-inovasi yang dapat bersaing dengan produk-produk dari negara lain.
"Diharapkan dengan adanya terobosan ini, anak-anak Papua dapat lebih tertarik untuk mempelajari dan mengembangkan teknologi di masa depan," kata Armi menegaskan.
