Kenali Gejala Stres pada Anak, Orang Tua Harus Tahu

Tips  
Remaja stres/ilustrasi. (Foto:republika.co.id)
Remaja stres/ilustrasi. (Foto:republika.co.id)

Pertengahan Oktober lalu, publik dikejutkan oleh aksi bunuh diri dua orang mahasiswi di tempat yang berbeda pada dua hari berturut-turut. Aksi yang terjadi di Semarang Jawa Tengah ini kembali menyadarkan masyarakat tentang pentingnya kesehatan mental. Terutama dikalangan remaja.

Menurut survei pada 2014 yang dilakukan oleh American Psychological Association (APA), remaja dinilai lebih mudah mengalami stres ketimbang orang dewasa. Sebenarnya, stres adalah hal yang wajar menimpa siapa pun. Kendati demikian, stres yang berlarut larut juga berdampak negatif pada kesehatan fisik maupun mental remaja.

Para remaja yang mengalami stres terkadang tidak menunjukkan ciri-ciri yang jelas sehingga sering tidak disadari oleh para orang tua.

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

Padahal jika kondisi ini dibiarkan terjadi, stres bisa memicu timbulnya depresi pada remaja yang akan berdampak negatif pada suasana hati hingga kehidupan sehari-hari.

Sayangnya, tidak semua orang tua mampu menyadari gejala stres pada remaja. Padahal, ini penting dilakukan demi kesehatan mental maupun emosional remaja yang masih dalam perkembangan.

Kenali Gejala Stres pada Remaja

Pada umumnya, stres mampu memengaruhi suasana hati, waktu tidur, energi, dan menurunkan nafsu makan. Jika ayah dan ibu melihat salah satu perubahan ini pada anak, bisa jadi ia sedang dalam kondisi stres.

Perubahan atau reaksi drastis inilah yang mengisyaratkan tingkat stres sudah tidak sehat. Tanda-tanda lain yang bisa orang tua amati yaitu:

Bertingkah tidak biasa. Mengalami perubahan nilai. Menarik diri dari teman dan aktivitas yang disukai. Menolak untuk berpartisipasi dalam aktivitas sebelumnya disukai. Mengeluh gejala fisik seperti sakit perut atau sakit kepala.Tidur lebih atau kurang dari biasanya.Makan lebih banyak atau lebih sedikit dari biasanya.

Faktor Penyebab Stres Para Remaja

Melansir dari Verywell Family, sejumlah faktor pemicu stres pada anak remaja, di antaranya:

1. Sosial media

Pemakaian sosial media seringkali menuai pro dan kontra. Di satu sisi, sosial media mempermudah kita untuk memeroleh informasi. Namun, pemakaian yang tidak bijak justru menghabiskan waktu, menurunkan kepercayaan diri, menyebabkan stres hingga kecemasan.

Terutama jika remaja mengalami cyberbullying atau berjuang melawan rasa takut akan ketinggalan berita atau yang biasa disebut fenomena fear of missing out (FOMO). Menggulir sosial media secara terus menerus dapat menyebabkan stres ketika anak menemukan berita atau informasi tertentu.

2. Terlalu sibuk berkegiatan

Kegiatan seperti olahraga, musik, tari, dan seni seharusnya menghilangkan stres, bukan menambahnya. Namun, kegiatan yang terlalu banyak ini bisa menyita waktunya. Alhasil, anak tidak memiliki waktu luang untuk beristirahat dan berujung stres.

3. Orang tua terlalu protektif

Wajar bila orang tua ingin menghindarkan anak dari efek negatif dunia luar. Orang tua juga cenderung memastikan anaknya tidak kesulitan dan terhindar dari rasa sakit.

Namun, secara tidak sadar, perilaku protektif yang dilakukan orang tua justru mengekang anak. Bukannya merasa nyaman, anak justru merasa terganggu dan stres.

Kontak Info

Jl. Warung Buncit Raya No 37 Jakarta Selatan 12510 ext

Phone: 021 780 3747

[email protected] (Marketing)

× Image