Serba Serbi

Demi Mempertahankan Kekuasaan Olympus, Dewa Zeus Memakan Anaknya Sendiri

(Athena Varvakeion, patung dari masa Romawi paruh pertama abad ke-3 Masehi. Patung ini adalah replika dari arca berukuran raksasa Athena Parthenos karya Phidias yang pernah berdiri di Parthenon, Akropolis Athena. Ditemukan di Athena dekat sekolah Varvakeion.)
(Athena Varvakeion, patung dari masa Romawi paruh pertama abad ke-3 Masehi. Patung ini adalah replika dari arca berukuran raksasa Athena Parthenos karya Phidias yang pernah berdiri di Parthenon, Akropolis Athena. Ditemukan di Athena dekat sekolah Varvakeion.)

Athena adalah dewi kebijaksanaan, perang, seni dan kerajinan tangan Yunani. Dia adalah dewi perawan. Dikenal pula sebagai Athene, dia disamakan dengan dewi Minerva dari Romawi.

Athena, putri Zeus, lahir sepenuhnya dari dahi ayahnya tanpa melibatkan seorang ibu. Beberapa versi cerita menyebutkan bahwa Zeus menelan dewi penasihat, Metis, saat mengandung Athena, yang kemudian keluar dari Zeus.

Menurut ramalan, jika Zeus memiliki anak laki-laki dengan Metis, anak tersebut dijelaskan akan lebih kuat dan pandai dari Zeus, bahkan mampu menggulingkannya dari tahta. Untuk menghindari ramalan tersebut, Zeus menelan Metis saat ia mengandung Athena, menyebabkan Zeus menderita sakit kepala hebat.

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

Untuk mengatasi penderitaannya, Zeus memerintahkan Hermes membelah kepala Zeus menggunakan kapak perunggu buatan Hefaistos. Melalui proses ini, Athena lahir melalui kepala atau dahi Zeus, mengenakan pakaian perang lengkap dengan pelindung kepala. Sakit kepala Zeus diyakini disebabkan oleh Metis yang membuat perlengkapan perang untuk anaknya di dalam tubuh Zeus.

Untungnya yang lahir dari Metis adalah anak perempuan bukan laki laki yang bisa menggulingkan kekuasaan Zeus. Sebagai Dewi Kebijaksanaan Athena cukup bijak untuk menghindari pertumpahan darah demi menggulingkan Zeus.

Athena dianggap favorit Zeus dari keenam anaknya yaitu Artemis, Apollo, Hermes, Ares, dan Aphrodite, mereka tidak dapat dibandingkan dengan Athena, karena dia memiliki kekuatan yang lebih besar daripada yang lain, yang membuatnya sukses sebagai dewi perang. Dia sangat terkait dengan akropolis banyak kota Yunani karena mereka sering menjadi lokasi istana kerajaan dan bangunan politik dan keagamaan penting lainnya.

Dalam mitosnya, Athena tidak memiliki pasangan atau anak, karena sebagai dewi perang, sulit menemukan seseorang dengan posisi setara.

(Damar Pratama Yuwanto/berbagai sumber)