Program Kemendikbudristek Ini Picu Lahirnya 4.700 Wirausaha Muda di Berbagai Wilayah

News  
Para narasumber dalam Gelar Wicara (Talkshow) 'Peluang Mengembangkan Kerajinan Tradisi Nusantara di Tangan-Tangan Anak Muda’ Pameran Kriyanusa 2024, di Jakarta Convention Center, Sabtu (31/8/2024). (Foto: Kemendikbudristek)

NEWS -- Program Pendidikan Kecakapan Wirausaha (PKW) Direktorat Kursus dan Pelatihan, Ditjen Pendidikan Vokasi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) RI sudah menghasilkan para wirausaha muda di sejumlah wilayah. Saat ini, lulusan PKW sudah mencapai hampir 4.700 peserta di berbagai daerah di Indonesia.

"Para wirausaha muda lahir berkat Program PKW Kemendikbudristek," kata Plt. Direktur Jenderal (Dirjen) Pendidikan Vokasi, Kemendikbudristek, Tatang Muttaqin, dalam Gelar Wicara (Talkshow) 'Peluang Mengembangkan Kerajinan Tradisi Nusantara di Tangan-Tangan Anak Muda’ Pameran Kriyanusa 2024, di Jakarta Convention Center, Sabtu (31/8/2024).

Menurut Tatang, para peserta program ada yang hanya lulusan SD atau bahkan tidak sedang bersekolah. Tapi kini para lulusan PKW ini sebagian besar sudah menjadi wirausaha muda dan sebagian memiliki karyawan serta berkolaborasi dengan teman-temannya. "Ini merupkan fokus dari pendidikan vokasi, siap terjun wirausaha,” cetus dia.

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

Selain itu, sambung Tatang, melalui tangan-tangan anak muda di berbagai wilayah maka akan mengangkat potensi budaya setempat di seluruh Indonesia. Wirausaha muda ini juga sebagai generasi penerus dari para talenta budaya wilayah. “Budaya yang menjadi kebanggaan Indonesia tidak boleh pudar atau punah,” tegas dia.

Tatang menjelaskan, Program PKW sudah berlangsung sejak tahun 2020 dan terus dikembangkan hingga 2024. Perkembangan saat ini sudah menjangkau sebanyak 21 provinsi dengan kelulusan peserta sebanyak 4.699 peserta.

“Dalam 30 hari workshop, sebagian sudah berjalan dan ada yang juga masih memperdalam pelatihan dan membuat jejaring. Rata-rata usia 15-25 tahun atau tidak sedang sekolah, bisa mendaftar PKW, tidak dipungut biaya,” tegas Tatang.

Lebih jauh Tatang menyatakan, para peserta didik di pendidikan vokasi memiliki potensi besar berkembang menghadapi pasar nasional ataupun global. "Dengan adanya program dan pameran ini, diharapkan karya anak bangsa dalam bidang kriya dan kewirausahaan semakin dikenal luas dan mampu bersaing di pasar internasional," kata dia berharap.

Direktur Kursus dan Pelatihan, Dr. Nahdiana, S.Pd., M.Pd, menambahkan, program PKW tidak hanya terbatas pada keterampilan kriya dan tenun. "Program ini mencakup 103 keterampilan, mulai dari barista, desain grafis, teknik sepeda motor, tata busana, tata rias pengantin, hingga operasi darat dan juru parkir pesawat," ujarnya.

Kemitraan dengan Dewan Kerajinan Nasional (Dekranas) dan berbagai industri, lanjut Nahdiana, memungkinkan para siswa mendapatkan pendampingan dari instruktur yang tersertifikasi.

Nahdiana memahami, salah satu tantangan utama bagi wirausahawan pemula adalah kemampuan menjual produk. Oleh karena itu, kurikulum di Lembaga Kursus dan Pelatihan (LKP) tidak hanya fokus pada pengembangan keterampilan teknis, tetapi juga pada strategi pemasaran, penggunaan platform digital, dan pengembangan jaringan.

"Setelah selesai pelatihan, kami membimbing mereka selama 12 bulan dalam merintis usaha, berjejaring, dan bekerja sama dengan pemerintah daerah serta dinas terkait seperti UMKM," kata Nahdiana menandaskan.

Kontak Info

Jl. Warung Buncit Raya No 37 Jakarta Selatan 12510 ext

Phone: 021 780 3747

[email protected] (Marketing)

× Image