Tips

Tips Terhindar Jadi Korban Flexing di Dunia Trading

Tips menghindari flexing di dunia trading (foto: pixabay).
Tips menghindari flexing di dunia trading (foto: pixabay).

Beberapa hari terakhir, fenomena flexing di dunia trading mencuat setelah akademisi sekaligus praktisi bisnis asal Universitas Indonesia (UI) Rhenald Kasali membongkar praktik flexing di dunia trading. Rhenald Kasali mengungkapkan adanya broker saham tak bertanggung jawab yang kerap melakukan flexing dalam strategi marketing demi menarik minat pelanggannya.

Flexing adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan seseorang memamerkan harta kekayaannya kepada orang lain. Rhenald Kasali dalam kanal YouTube-nya pernah mengakui bahwa flexing merupakan salah satu alat marketing di dunia trading.

Menurut Rhenald Kasali ada broker saham tak bertanggung jawab yang kerap melakukan flexing dalam strategi marketing demi menarik minat pelanggannya. Tak heran jika akhir-akhir ini masyarakat dihebohkan oleh fenomena flexing dalam dunia trading yang dinilai sangat merugikan.

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

Hebohnya fenomena flexing juga tak lepas dari perkembangan teknologi yang semakin canggih di dunia saat ini. Bahkan, hal itulah yang menjadi pemicu utama munculnya flexing. Teknologi ini digunakan untuk strategi promosi online. Banyak sekali fenomena flexing dijadikan bahan pembuktian dari hal atau sesuatu yang dipromosikan.

Kondisi tersebut diperparah dengan pandemi Covid-19 sehingga banyak orang yang mencari tahu tentang bisnis online agar mudah menghasilkan keuntungan. Akan tetapi, orang-orang itu tidak berpikir panjang dan tak mencari tahu soal bisnis online yang dianggapnya mampu menghasilkan keuntungan amat besar. Akibatnya, banyak yang akhirnya menjadi korban flexing.

Berikut tips dari praktisi sekaligus Komisaris Utama PT Didi Max Berjangka yang juga owner Didi Group, Yadi Supriadi, pada awal Februari 2022, agar terhindar dari penipuan terkait fenomena flexing dalam dunia trading.

1. Menggali informasi lebih dalam

Cari tahu segala hal yang berkaitan dengan trading. Bahkan, perlu juga mencari tahu tentang perusahaan, termasuk perputaran uangnya. Jangan sampai kena tipu dan jangan tergiur keuntungan yang tidak masuk akal.

2. Pahami risiko

Pelaku trading yang baik dan benar adalah yang mengetahui risiko dan reward yang didapat dengan cara memahami ilmu dan teknik trading.

3. Pahami ilmu trading

Trading merupakan bisnis jangka panjang yang keuntungannya bisa buat sendiri dan risiko bisa diminimalisasi sendiri asalkan konsisten menjalankan money management.

4. Kelola sendiri, jangan titipkan dana trading

Meski bergerak dalam usaha trading, diimbau tidak menitipkan dana trading. Menitipkan dana trading sangat berisiko karena belum tentu tahu tahu, apakah orang yang menerima titipan dana tersebut mumpuni atau tidak dalam bisnis trading atau justru modus penipuan.

5. Belajar mengendalikan diri

Trading menjadi ceruk bisnis yang menjanjikan. Bahkan, trading dapat menjadi jalan pintas untuk menjadi kaya. Asalkan, mampu mengendalikan diri saat menjalankan bisnis trading. Trading ini bisnis yang keuntungannya tidak terbatas, saking tidak terbatasnya membuat orang-orang haus atau serakah untuk cepat mendapatkan keuntungan besar.

Perlu digarisbawahi, setiap bisnis akan selalu ada risiko, tapi risikonya bisa diminimalisasi dengan cara mengendalikan diri sendiri, paham akan ilmu trading yang baik, serta konsisten menjalankan manajemen keuangan.

Ikuti Ulasan-Ulasan Menarik Lainnya dari Penulis Klik di Sini
Image

email: caricuan.republika@gmail.com