Perpaduan Seni, Rasa, dan Ketenangan: GOA SAYA Hadir di PIK 2 sebagai Tempat Pulang dan Menemukan Relaksasi
JAKARTA -- Setelah melalui proses konstruksi selama tujuh bulan, restoran GOA SAYA resmi berdiri di kawasan strategis PIK 2 – Entertainment District, Tangerang, Banten. Mengusung konsep Asian Progressive Restaurant dengan sentuhan nuansa Timur Tengah, GOA SAYA menghadirkan pengalaman kuliner sekaligus tempat pelarian dari hiruk-pikuk kehidupan urban.
“Totalnya tujuh bulan dari fondasi sampai selesai, dengan luas bangunan sekitar 400 meter persegi. Kami benar-benar serius memperhatikan setiap detail, bahkan sampai bahan bangunan seperti semen pun kami pilih dengan cermat,” ujar perwakilan GOA SAYA Restaurant, Vasty Clarisa, dalam siaran pers, Selasa (11/11/2025).
Terinspirasi dari konsep canyon, desain interior GOA SAYA memadukan permainan warna dan tekstur yang mempesona, diperkaya dengan ukiran-ukiran bergaya Timur Tengah. Setiap sudut ruangan, termasuk area toilet, menampilkan karakter berbeda, namun tetap harmonis dalam satu kesatuan atmosfer yang hangat dan elegan.
Tempat yang Menyambut Semua Kalangan
Berbeda dari restoran tematik pada umumnya, GOA SAYA tidak membatasi segmentasi pengunjungnya. Baik keluarga, pasangan muda, hingga individu yang ingin menikmati waktu sendiri, semuanya disambut di sini.
“Siapapun bisa datang, berapapun usianya. Karena di sini bukan sekadar tempat makan, tapi tempat mencari experience — rasa, suasana, dan ketenangan,” jelas Vasty.
Salah satu keunggulan GOA SAYA adalah penggunaan bahan-bahan premium di setiap hidangan. Menu seperti Sate Padang diolah dengan bahan sehat dan berkualitas tinggi, menghadirkan cita rasa autentik dalam versi yang lebih modern dan refined.
Menu Premium dengan Sentuhan Nusantara dan Asia
GOA SAYA menawarkan berbagai pilihan menu yang mencakup Nusantara, Asia, Italia, hingga Western. Untuk pecinta masakan Asia, tersedia Shanghai Porridge, Crab Porridge, dan Nasi Goreng XO China.
Sementara bagi penikmat cita rasa lokal, ada Nasi Goreng Minangkabau hingga menu khas restoran ini, yaitu Nasi GOA — nasi campur terinspirasi dari Pulau Sumatera, khususnya Medan dan Aceh. Hidangan ini berisi ayam, udang, kentang, dan lauk komplet dalam satu piring, mencerminkan semangat kehangatan dan keberagaman rasa Indonesia.
Harga menu di GOA SAYA berkisar antara Rp 70.000 hingga Rp 300.000, dengan menu premium seperti whole chicken samgyetang — hidangan khas kerajaan Korea — dibanderol sekitar Rp 400.000.
Musik, Komedi, dan Konsep “A Place Called Home”
Untuk melengkapi suasana santai, GOA SAYA juga berencana menghadirkan hiburan yang ringan namun berkelas. “Bulan depan kami akan mengadakan stand-up comedy, dan setiap Sabtu, Minggu, atau hari Selasa akan ada live music kecil seperti jazz. Kami ingin menciptakan suasana yang relaks dan tidak berisik,” cetus Vasty.
Dengan tagline “A place to relax, a place called home,” GOA SAYA hadir sebagai tempat bagi siapa saja yang ingin sejenak menjauh dari keramaian kota, menikmati makanan lezat, dan merasakan kembali ketenangan yang sering hilang dalam rutinitas harian.
PIK 2, Lokasi yang Mendukung Konsep Healing
Pemilihan lokasi di kawasan PIK 2 bukan tanpa alasan. Selain menjadi area pengembangan baru yang pesat, kawasan ini dianggap mampu mewakili semangat escape from the chaos.
“Di tengah kehebohan Jakarta, kami ingin menghadirkan ‘goa’ — tempat untuk healing, tempat untuk menenangkan diri. Walau lokasinya sedikit jauh, kami ingin orang merasa bahwa perjalanan ke sini benar-benar worth it,” tukas Vasty.
GOA SAYA beroperasi setiap hari mulai pukul 11.00 hingga 23.00 WIB. Restoran ini tidak hanya menawarkan cita rasa dari berbagai belahan dunia, tetapi juga pengalaman ruang yang mengajak pengunjung merasa seperti pulang ke rumah.
Adapun GOA SAYA merupakan restoran bergaya Asian Progressive Dining yang memadukan kuliner premium dengan atmosfer artistik dan menenangkan. Mengusung filosofi “A place to relax, a place called home,” restoran ini hadir sebagai destinasi kuliner sekaligus tempat melepas penat bagi masyarakat urban.
(***)