News

Wujud Syukur dan Apresiasi untuk Keluarga Besar Pencinta Kopi Kapal Api: 114 Jamaah Berangkat Umrah Bersama

Kopi Kapal Api memberangkatkan 114 peserta ke Tanah Suci, terdiri dari konsumen setia pemenang program Kapal Api Gebyar 100 Umroh Miliaran Hadiah, pedagang komunitas Kopi Keliling (KOPLING), pedagang Warung Kapal Api (WARKAPI), serta karyawan berprestasi yang selama ini menjadi bagian penting dari perjalanan Kopi Kapal Api. (Foto: Istimewa)

JAKARTA -- Ada aroma syukur yang harum di udara. Bukan dari seduhan kopi, tapi dari doa dan haru para jamaah yang menunaikan ibadah umrah bersama Kopi Kapal Api.

Tahun 2025 ini, Kopi Kapal Api memberangkatkan 114 peserta ke Tanah Suci, terdiri dari konsumen setia pemenang program Kapal Api Gebyar 100 Umroh Miliaran Hadiah, pedagang komunitas Kopi Keliling (KOPLING), pedagang Warung Kapal Api (WARKAPI), serta karyawan berprestasi yang selama ini menjadi bagian penting dari perjalanan Kopi Kapal Api.

“Kopi Kapal Api lahir dan tumbuh bersama masyarakat. Kami ingin berbagi semangat, kebahagiaan, dan berkah dengan mereka yang telah menjadi bagian dari perjalanan kami selama ini. Program umrah ini bukan sekadar hadiah, tapi ungkapan syukur kami,” ujar Fidelius Marlfel, Perwakilan Manajemen Kapal Api, dalam siaran pers, Senin (1/12/2025).

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

Fidelius menambahkan bahwa program ini tidak hanya mengenai pemberangkatan semata, melainkan sebagai bentuk komitmen jangka panjang perusahaan untuk terus dekat kepada para konsumen dan mitra setia Kapal Api.

“Setiap cangkir Kopi Kapal Api punya cerita. Ada kerja keras pedagang, ada kesetiaan konsumen, dan ada dedikasi karyawan di dalamnya. Kami ingin momen umrah ini menjadi kesempatan bagi mereka untuk mendapatkan hadiah yang jauh lebih berharga — ketenangan batin dan pengalaman spiritual yang tidak terlupakan,” jelas Fidelius.

Perjalanan spiritual ini berhasil dilaksanakan dengan sukses dari akhir Oktober hingga awal November 2025, sebagai bentuk nyata rasa terima kasih dan apresiasi kepada seluruh pihak yang telah setia mendukung dan menemani setiap langkah perjalanan Kapal Api. Suasana penuh dengan rasa syukur dan bangga terlihat jelas sejak pelepasan keberangkatan.

Salah satu peserta, Muharom, peraih program umrah asal Pasuruan, Jawa Timur, mengungkapkan rasa haru dan bangganya bisa ikut serta dalam kesempatan ini. “Saya tidak pernah membayangkan bisa menginjakkan kaki di Tanah Suci. Dari berjualan kopi setiap hari sampai akhirnya diberangkatkan umrah, rasanya seperti mimpi. Terima kasih Kapal Api, terima kasih sudah melihat dan menghargai perjuangan kami,” ucapnya dengan mata berkaca-kaca.

Pada kesempatan yang sama Anwari asal Jember, Jawa Timur, juga tidak pernah membayangkan kalau kopi yang ia bagikan ke mushala-mushala untuk pengajian selama bulan Ramadhan bisa mengantarkannya beserta anak dan menantunya ke Tanah Suci melalui program Gebyar 100 Umroh.

“Rasanya di luar nalar. Tak pernah terbayang bahwa anak dan menantu saya juga dapat terpilih. Bahkan ketika terdapat amplop senilai tujuh juta rupiah, justru kami bertiga yang akhirnya diberangkatkan. Ini bukan sekadar hadiah, melainkan berkah yang luar biasa. Terima kasih kepada Kopi Kapal Api atas kesempatan yang sangat berarti ini,” jelas Anwari.

Selama 10 hari di Tanah Suci, para jamaah melaksanakan ibadah umrah di Makkah dan Madinah, sambil menikmati kebersamaan sebagai satu keluarga besar Kapal Api. Selain beribadah di Masjid Nabawi dan Masjidil Haram, jamaah berkesempatan mengunjungi tempat bersejarah seperti Masjid Quba dan Jabal Uhud di Madinah serta Jabal Rahmah dan Jabal Tsur.

Melalui program ini, Kopi Kapal Api ingin menunjukkan lebih dari sekadar komitmen menghadirkan secangkir kopi terbaik, tetapi juga tentang menebarkan semangat kebaikan, kebersamaan, dan berbagi berkah kepada sesama.

“Kami percaya, setiap cangkir kopi Kapal Api punya cerita. Dan kali ini, cerita itu adalah tentang syukur, harapan, dan semangat kebersamaan menuju Tanah Suci,” kata Fidelius menandaskan.

(***)