Ketika Korban Pemerkosaan Mendapatkan Hukuman: Kisah Tragis Medusa di Mitologi Yunani

Serba Serbi  
 Lukisan Medusa karya Caravaggio pada tahun 1595.
Lukisan Medusa karya Caravaggio pada tahun 1595.

Medusa adalah makhluk mitologi Yunani yang berwujud seorang wanita cantik dengan ular sebagai rambutnya. Siapapun yang menatap langsung pada matanya akan berubah menjadi batu.

Medusa tewas dibunuh Perseus yang kemudian menggunakan kepalanya sebagai senjata sebelum diberikan kepada Athena untuk ditempatkan pada perisai atau tameng Aigis.

Medusa yang berambut ular ada di mana-mana di kisah Yunani kuno. Wajahnya yang unik, mata lebar, gigi tajam dan, yang paling terkenal adalah ular mendesis di rambutnya.

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

Kisahnya berawal ketika Poseidon memperkosa Medusa di Kuil Athena. Kemudian, dewi kebijaksanaan dan perang, Athena sangat marah sehingga dia mengubah rambut Medusa yang tergerai dengan indah menjadi ular menjijikkan.

"Alih-alih menghukum dewa, Athena menghukum manusia fana yang lemah dengan tidak adil. Tapi begitulah para dewa berperilaku dalam mitologi Yunani yakni picik, pendendam, dan kejam." kata Syropoulos, profesor sastra Yunani kuno di Departemen Studi Mediterania di University of the Aegea.

Syropoulos juga menerangkan “Jika Anda membaca mitos Medusa dengan cermat, mitos tersebut mengungkapkan potret kompleks dari monster yang menjadi korban namun kemudian juga menjadi ‘pelaku.”

Menurut penyair Yunani Hesiod, yang menulis pada abad kedelapan dan ketujuh SM, Medusa adalah salah satu dari tiga saudara perempuan yang dikenal sebagai Gorgon yang lahir dari dewa purba Ceto dan Phorcys, yang merupakan ibu dan anak. Nasib Medusa adalah menyedihkan karena dia fana sementara saudara perempuannya Sthenno dan Euryale tidak awet muda dan hidup selamanya.

"Ada sesuatu yang mengerikan dan tidak adil bahwa Medusa adalah satu-satunya manusia yang fana. Belum lagi dia lahir dari hubungan mengerikan,” ujar Syropoulos.

Menulis satu abad setelah Hesiod, penyair Yunani Stasinus dari Siprus menggambarkan Medusa dan saudara perempuan Gorgonnya sebagai monster menakutkan yang tinggal di Sarpedon, sebuah pulau berbatu di Oceanus yang dalam.Kata Gorgon berasal dari bahasa Yunani gorgos yang berarti mengerikan.

Dramawan Yunani Aeschylus, menulis pada abad kelima SM, mengisi rincian penampilan mengerikan Gorgon: "tiga saudara perempuan bersayap, Gorgon berambut ular, dibenci umat manusia, yang tidak akan dilihat oleh siapa pun dari jenis fana.Cerita selanjutnya masih tentang ketidakadilan nasib Medusa."

Penyair Romawi Ovid, menulis sekitar waktu Kristus (abad pertama M), mengatakan bahwa Medusa pada awalnya bukanlah monster, tetapi seorang gadis dengan rambut indah yang menarik perhatian Poseidon, dewa laut yang penuh nafsu.Poseidon memperkosa Medusa di Kuil Athena.

Kemudian, dewi kebijaksanaan dan perang, Athena sangat marah sehingga dia mengubah rambut Medusa yang tergerai dengan indah menjadi ular menjijikkan."Alih-alih menghukum dewa, Athena menghukum manusia yang tidak adil. Tapi begitulah para dewa berperilaku dalam mitologi Yunani yakni picik, pendendam dan kejam." kata Syropoulos.Perseus dan Medusa.

Kemunculan Medusa yang paling terkenal dalam mitologi Yunani adalah sebagai monster yang ditakuti dalam kisah heroik Perseus.

Untuk membebaskan ibunya, Perseus dikirim untuk membunuh Medusa, Gorgon bersayap yang bisa membatu manusia (secara harfiah mengubahnya menjadi batu) dengan sekali pandang. Berbekal hadiah dari para dewa, termasuk perisai seperti cermin yang memungkinkan dia untuk menatap Medusa tanpa cedera, Perseus memenggal kepala Medusa.

Bahkan setelah dia mati, kepala Medusa digunakan sebagai senjata. Perseus meluncurkannya untuk membatu penculik ibunya dan kemudian menyerahkan kepala Medusa ke Athena, yang menempelkan gorgoneion ke perisainya untuk menakuti musuh-musuhnya.

Menurut profesor sastra Yunani kuno, Spyros Syropoulos, Medusa merupakan potret kompleks dari monster yang menjadi korban namun menjadi 'pelaku.' Terdapat beberapa versi mitos Medusa, salah satunya menjelaskan dia sebagai monster sejak lahir. Sebuah perspektif menyebutkan bahwa ketidakadilan nasib Medusa, yang menjadi fana sementara saudara-saudaranya hidup selamanya.

Sejarawan menyajikan pandangan yang berbeda, seperti Hesiod dan Stasinus dari Siprus. Bahkan, penyair Romawi Ovid menambah dimensi baru dengan menceritakan transformasi Medusa dari seorang gadis menjadi monster akibat perbuatan dewa laut, Poseidon. Dalam kisah heroik Perseus, Medusa muncul sebagai monster yang ditakuti. Perseus, dengan bantuan hadiah dari para dewa, berhasil mengalahkannya. Ironisnya, meski telah mati, kepala Medusa digunakan sebagai senjata.

Athena, dewi kebijaksanaan dan perang, menempelkan gambar pelindung Medusa pada perisainya, menambahkan lapisan kekerasan dan ketidakadilan dalam mitos ini. Dalam seni Yunani, gambar pelindung Medusa sering digunakan sebagai apotropaic, melambangkan kekuatan untuk menakuti roh jahat. Mitologi Yunani, pada zamannya, dianggap sebagai kisah nyata yang melibatkan dewa, pahlawan, dan monster.

(Damar Pratama Yuwanto/berbagai sumber)

Kontak Info

Jl. Warung Buncit Raya No 37 Jakarta Selatan 12510 ext

Phone: 021 780 3747

[email protected] (Marketing)

× Image