Lebaran 2024, Tren Beli Baju Lebaran Menurun

Galeri  
Suasana sentra pakaian muslim di Balubur Town Square (Baltos) Bandung, akhir pekan lalu. Mandiri Spending Index menunjukkan kecenderungan penurunan pembelian pakaian lebaran pada perayaan Idul Fitri tahun 2024. (Foto Dokpri)
Suasana sentra pakaian muslim di Balubur Town Square (Baltos) Bandung, akhir pekan lalu. Mandiri Spending Index menunjukkan kecenderungan penurunan pembelian pakaian lebaran pada perayaan Idul Fitri tahun 2024. (Foto Dokpri)

GALERI -- Idul Fitri 2024, atau Lebaran, merupakan salah satu perayaan terpenting bagi umat Islam seluruh dunia, menandakan penutupan bulan suci Ramadan. Tradisi mengenakan pakaian baru menjadi salah satu aspek paling menonjol dari perayaan Lebaran, dengan tren fashion yang terus berubah seiring dengan evolusi selera dan mode. Namun tahun ini tren membeli baju lebaran tampaknya diwarnai anomali

Seorang pengunjung Baltos Bandung mencoba kain kerudung yang akan dibelinya. Penurunan minat belanja di tengah kenaikan jumlah dan frekuensi belanja masyarakat di tengah bulan Ramadhan. (Foto Dokpri)
Seorang pengunjung Baltos Bandung mencoba kain kerudung yang akan dibelinya. Penurunan minat belanja di tengah kenaikan jumlah dan frekuensi belanja masyarakat di tengah bulan Ramadhan. (Foto Dokpri)

Ketertarikan masyarakat untuk melakukan belanja menjelang Ramadhan 2024 terlihat meningkat. Akan tetapi, kecenderungan mereka untuk membeli pakaian malah menunjukkan penurunan, meskipun tradisi belanja baju baru seringkali dianggap sebagai bagian dari persiapan Ramadhan.

Penurunan terbesar terjadi pada sektor belanja pakaian dan perhiasan yang turun dari  angka 9,6%, sementara perhiasan di 5,3% pada tahun 2023 kini menjadi 8,3% untuk fashion dan 3,2% untuk perhiasan di Maret 2024. (Foto Dokpri)
Penurunan terbesar terjadi pada sektor belanja pakaian dan perhiasan yang turun dari angka 9,6%, sementara perhiasan di 5,3% pada tahun 2023 kini menjadi 8,3% untuk fashion dan 3,2% untuk perhiasan di Maret 2024. (Foto Dokpri)

Menurut Mandiri Spending Index (MSI), terjadi peningkatan dalam hal jumlah dan frekuensi belanja menjelang Ramadhan tahun ini. Data dari MSI mengindikasikan bahwa terjadi penurunan signifikan dalam total belanja selama Ramadhan tahun ini dibandingkan dengan tahun sebelumnya, dengan pengeluaran terbesar untuk fashion dan perhiasan mengalami penurunan yang paling mencolok.

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

Masyarakat tampaknya lebih memilih untuk memenuhi kebutuhan pokok daripada kebutuhan untuk peningkatan penampilan. (Foto Dokpri)
Masyarakat tampaknya lebih memilih untuk memenuhi kebutuhan pokok daripada kebutuhan untuk peningkatan penampilan. (Foto Dokpri)

Sejak awal tahun 2023, tercatat bahwa belanja untuk fashion berada di angka 9,6%, sementara perhiasan di 5,3%. Namun, pada Maret 2024, angka tersebut turun drastis menjadi 8,3% untuk fashion dan 3,2% untuk perhiasan.

Trend ini menunjukkan preferensi masyarakat yang lebih memilih mengalokasikan anggaran mereka untuk memenuhi kebutuhan pokok daripada pengeluaran untuk peningkatan penampilan.

Selama Ramadhan 2024, proporsi pengeluaran untuk fashion mencapai 8,3% dari total belanja, angka ini menurun secara signifikan dari rentang 9,5% hingga 12,1% yang tercatat selama Ramadhan 2023.

Ikuti Ulasan-Ulasan Menarik Lainnya dari Penulis Klik di Sini
Image

Kontak Info

Jl. Warung Buncit Raya No 37 Jakarta Selatan 12510 ext

Phone: 021 780 3747

[email protected] (Marketing)

× Image