Dua Dekade Bermusik, Alone At Last Menjalani Sidang Pengadilan Musik DCDC

Galeri  
DCDC Pengadilan Musik menggelar pengadilan edisi ke-55 dengan menghadirkan band rock emo Alone At Last di Bandung, Kamis (27/6/2024).
DCDC Pengadilan Musik menggelar pengadilan edisi ke-55 dengan menghadirkan band rock emo Alone At Last di Bandung, Kamis (27/6/2024).

BANDUNG -- Grup band rock Alone at Last dimintai pertanggungjawaban atas karya-karyanya melalui panggung DCDC Pengadilan Musik edisi ke-55 di sebuah kafe di kawasan Bandung Utara, Kamis (27/6/2024) malam.

Band rock yang mengusung sub-genre emo ini diawaki Yas Budaya (vokal), Ubey (bass), Balum (gitar) dan Athink (drum). Selama sidang jaksa mempertanyakan beragam hal terkait perjalanan band termasuk bebagai saat rilis single, EP dan albumnya.

Pengadilan Musik DCDC adalah program yang digelar untuk mengkaji karya-karya musik di blantika musik Indonesia. Sebagai terdakwa Grup band indies Alone at Last menjalani pengadilan musik yang dipimpin Hakim, dan diuji sederet Penutut Umum.

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

AAL diadili oleh hakim tunggal Man (Jasad), jaksa penuntut Pidi Baiq (The Panas Dalam) dan Budi Dalton, pembela Yoga (Pemuda Harapan Bangsa) dan Ami Muhammad. Persidangan dipandu oleh panitera Rully Cikapundung.

Sidang diakhiri dengan pembacaan amar putusan pengadilan setelah performance oleh Alone At Last di Bandung yang membawakan hitsnya, Ruang Sepi.

Awak band Alone at Last duduk di kursi terdakwa pada DCDC Pengadilan Musik edisi ke-55.
Awak band Alone at Last duduk di kursi terdakwa pada DCDC Pengadilan Musik edisi ke-55.
Sebagi penuntut Pidi Baik, Budi Dalton dan panitera Rully Cikapundung menanyai berbagai hal terkait perjalanan band Alone At Last saat DCDC Pengadilan Musik. 
Sebagi penuntut Pidi Baik, Budi Dalton dan panitera Rully Cikapundung menanyai berbagai hal terkait perjalanan band Alone At Last saat DCDC Pengadilan Musik.
Performance Alone At Last menjelang pembacaan 'amar putusan' oleh hakim DCDC Pengadilan Musik.
Performance Alone At Last menjelang pembacaan 'amar putusan' oleh hakim DCDC Pengadilan Musik.
Vokalis Alone At Last (AAL) Yas Budaya di atas pentas bersama fanbase AAL, Stand Alone Crew. 
Vokalis Alone At Last (AAL) Yas Budaya di atas pentas bersama fanbase AAL, Stand Alone Crew.
Aksi moshing fanbase Stand Alone Crew di sela performance Alone At Last di DCDC Pengadilan Musik.
Aksi moshing fanbase Stand Alone Crew di sela performance Alone At Last di DCDC Pengadilan Musik.
Stand Alone Crew di atas pentas bersama saat pertunjukan  Alone At Last di sela persidangan DCDC Pengadilan Musik.
Stand Alone Crew di atas pentas bersama saat pertunjukan Alone At Last di sela persidangan DCDC Pengadilan Musik.
Hakim tunggal Man (Jasad) menyerahkan plakat kepada vokalis Alone At Last Yas Budaya disaksikan Athink (drum), Ubey (bass), dan Balum (gitar).
Hakim tunggal Man (Jasad) menyerahkan plakat kepada vokalis Alone At Last Yas Budaya disaksikan Athink (drum), Ubey (bass), dan Balum (gitar).

Kontak Info

Jl. Warung Buncit Raya No 37 Jakarta Selatan 12510 ext

Phone: 021 780 3747

[email protected] (Marketing)

× Image