Galeri

Melalui Inovasi Artficial Intelligence (AI) Mas Ahya, eFishery Bantu Para Pembudidaya

VP AIoT & Cultivation Intelligence eFishery, tambah Andri Yadi menunjukkan unit pengukur kualitas air Katara portabel dengan aplikasi eFarming yang dikembangkan eFishery di Bandung, Senin (8/7/2024).  (Foto: Yogi Ardhi)
VP AIoT & Cultivation Intelligence eFishery, tambah Andri Yadi menunjukkan unit pengukur kualitas air Katara portabel dengan aplikasi eFarming yang dikembangkan eFishery di Bandung, Senin (8/7/2024). (Foto: Yogi Ardhi)

BANDUNG – eFishery meluncurkan produk baru yang dikembangkan oleh tim AIoT eFishery, ‘Mas Ahya’ (Ahli Budidaya). Solusi konsultasi berbasis AI yang dirancang khusus untuk membantu pembudidaya ikan dan petambak udang meningkatkan efisiensi operasional.

‘Mas Ahya’ memanfaatkan kekuatan kecerdasan buatan generatif (generative AI) terbaru dari Microsoft. Dilengkapi dengan fitur-fitur canggih seperti konsultasi kapan saja dan di mana saja terkait budidaya, bahkan dengan menggunakan bahasa daerah setempat. Selain itu, fitur lain dari ‘Mas Ahya’ mencakup analisis data real-time, rekomendasi pakan yang disesuaikan, dan pemantauan kondisi lingkungan kolam.

Tampilan user interface app eFarming yang dikembangkan eFishery di Bandung, Senin (8/7/2024). Foto: Yogi Ardhi
Tampilan user interface app eFarming yang dikembangkan eFishery di Bandung, Senin (8/7/2024). Foto: Yogi Ardhi

"Kami sangat bangga dengan hadirnya 'Mas Ahya'. Ini adalah bukti komitmen kami untuk membantu para pembudidaya di Indonesia mencapai kesuksesan dan berkontribusi pada ketahanan pangan global. Kami yakin bahwa 'Mas Ahya' akan memberikan dampak yang signifikan, tidak hanya dalam hal peningkatan produktivitas, tetapi juga dalam mendorong praktik akuakultur yang lebih berkelanjutan," ujar Chief Product Officer eFishery, Chrisna Aditya.

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

Industri akuakultur Indonesia memiliki potensi besar untuk menjadi sumber protein utama bagi dunia. Berdasarkan data dari Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia, potensi total nilai produksi akuakultur Indonesia mencapai 12 miliar dolar, dengan total kolam sebanyak 6,5 juta dan 2,5 juta pembudidaya ikan.

VP AIoT & Cultivation Intelligence eFishery, memaparka inovasi aplikasi Mas Ahya dan Katara portabel yang dikembangkan eFishery di Bandung, Senin (8/7/2024). Foto: Yogi Ardhi
VP AIoT & Cultivation Intelligence eFishery, memaparka inovasi aplikasi Mas Ahya dan Katara portabel yang dikembangkan eFishery di Bandung, Senin (8/7/2024). Foto: Yogi Ardhi

Namun, industri ini masih dihadapkan dengan berbagai tantangan, seperti akses yang terbatas terhadap benih berkualitas, pakan, listrik, dan model pembiayaan yang fleksibel. Selain itu, para pembudidaya juga harus bergulat dengan penyakit, cuaca buruk, kualitas air yang buruk, dan harga yang tidak stabil.

" Di eFishery, kami telah menemukan implementasi Large Languange Model yang berdampak dan tepat guna melalui ‘Mas Ahya’ untuk mentransformasi produktivitas dan profitabilitas para pembudidaya. Teknologi AI mutakhir seperti LLM, dikombinasikan dengan IoT dan pengetahuan domain, memiliki kekuatan untuk mentransformasi industri dan kehidupan. Kami bangga menjadi pelopor dalam bidang akuakultur," VP AIoT & Cultivation Intelligence eFishery, tambah Andri YadI.

VP AIoT & Cultivation Intelligence eFishery, memaparka inovasi aplikasi  yang dikembangkan eFishery di Bandung, Senin (8/7/2024). Foto: Yogi Ardhi
VP AIoT & Cultivation Intelligence eFishery, memaparka inovasi aplikasi yang dikembangkan eFishery di Bandung, Senin (8/7/2024). Foto: Yogi Ardhi

Selain ‘Mas Ahya’, eFishery juga telah mengembangkan Katara, produk lainnya seperti sistem pemantauan kualitas air yang dapat diakses melalui aplikasi disertai dengan rekomendasi apabila terjadi anomali pada kolam, sistem penandaan tambak sederhana nirkabel sehingga pembudidaya dapat langsung memantau keadaan kolam, dan penggunaan citra satelit yang memungkinkan pembudidaya memonitor kolam kapan saja dan dimana saja.

VP AIoT & Cultivation Intelligence eFishery, Andri Yadi menunjukkan unit pengukur kualitas air Katara yang dikembangkan eFishery di Bandung, Senin (8/7/2024)./
VP AIoT & Cultivation Intelligence eFishery, Andri Yadi menunjukkan unit pengukur kualitas air Katara yang dikembangkan eFishery di Bandung, Senin (8/7/2024)./