Galeri

Warga Garut Olah Jelantah Jadi Sabun, Lilin, Hingga Bahan Pupuk

Mahasiswa Institut Teknologi Garut memandu ibu rumah tangga peserta pelatihan pengolahan limbah minyak jelantah menjadi bahan sabun di Garut.
Mahasiswa Institut Teknologi Garut memandu ibu rumah tangga peserta pelatihan pengolahan limbah minyak jelantah menjadi bahan sabun di Garut.

GARUT –Warga, ibu rumah tangga, dan kelompok industri rumah tangga dari perangkat desa Desa Sukasenang, Kecamatan Banyuresmi, Kabupaten Garut mengikuti pelatihan pemanfaatan limbah minyak jelantah di Kantor Desa Suka Senang, Senin (8/7/2024). Kegiatan ini merupakan kolaborasi dosen-mahasiswa dari Institut Teknologi Bandung (ITB) dan Institut Teknologi Garut (ITG), bekerja sama dengan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Garut

Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat yang diinisasi oleh dosen Ketua Kelompok Keahlian Informatika ITB Kridanto Surendro beserta tim dari ITG bertujuan untuk memberikan pengetahuan dan keterampilan kepada masyarakat.

Dosen Ketua Kelompok Keahlian Informatika ITB Kridanto Surendro berdiri di samping deretan  jerrycan berisi limbah minyak jelantah di salah satu sentra produksi kerupuk kulit di Kabupaten Garut.
Dosen Ketua Kelompok Keahlian Informatika ITB Kridanto Surendro berdiri di samping deretan jerrycan berisi limbah minyak jelantah di salah satu sentra produksi kerupuk kulit di Kabupaten Garut.

"Ouput yang diharapkan dari kegiatan ini ibu-ibu rumah tangga mampu memanfaatkan minyak jelantah yang merupakan limbah rumah tangga, agar tidak dibuang secara langsung yang akan berdampak kepada kerusakan lingkungan," ujar Kridanto Surendro.

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

Pemanfaatan minyak jelantah dimaksudkan agar dapat diolah menjadi produk rumah tangga maupun dapat dijadikan usaha rumah tangga yang baru seperti; pembuatan lilin aroma terapi, sabun, pupuk tanaman.

Pengenalan Aplikasi Minyak Jelantah versi Beta, sebagai aplikasi pengumpul minyak jelantah rumah tangga/ industri umkm di Garut.
Pengenalan Aplikasi Minyak Jelantah versi Beta, sebagai aplikasi pengumpul minyak jelantah rumah tangga/ industri umkm di Garut.

Limbah jelantah ini pun maupun dikumpulkan untuk diolah menjadi bio-diesel oleh Startup kelompok pengepul minyak jelantah yang dibangun oleh dosen-mahasiswa ITB dan ITG. Kolaborasi kegiatan ini telah dimulai sejak bulan Februari 2024 dengan melakukan survey dan memberikan edukasi ke industri kecil rumah tangga tentang bahaya penggunaan minyak jelantah secara berulang-ulang dan bahaya membuang minyak jelantah langsung ke lingkungan.

Edukasi dan sosialisasi ini dilakukan mengingat Kabupaten Garut dengan Industri oleh-oleh maupun makan khas Garut (seperti burayot, kerupuk kulit, dorokdok, dll) yang besar dan beraneka ragam sebagai salah satu kota destinasi wisata di Jawa Barat. Produk-produk makanan ini menghasilkan minyak jelantah yang cukup besar mengingat jumlah pelaku usaha ini.

Sentra produsen makanan khas. Garut yang menggunkan minyak goreng dalam jumlah cukup besar dalam proses produksinya.
Sentra produsen makanan khas. Garut yang menggunkan minyak goreng dalam jumlah cukup besar dalam proses produksinya.

Minyak jelantah ini dapat dibuat menjadi lilin aroma terapi, sabun dan pupuk tanaman. Pada sesi sosialiasi, juga dilakukan launching Aplikasi Minyak Jelantah versi Beta, sebagai aplikasi pengumpul minyak jelantah rumah tangga/ industri umkm, yang dapat menjadi tambahan pendapatan rumah tangga/ industri umkm hasil dari minyak jelantah.

Ibu rumah tangga, dan kelompok industri rumah tangga dari perangkat desa Desa Sukasenang, Kecamatan Banyuresmi, Kabupaten Garut mengikuti pelatihan pemanfaatan limbah minyak jelantah di Kantor Desa Suka Senang, Senin (8/7/2024).
Ibu rumah tangga, dan kelompok industri rumah tangga dari perangkat desa Desa Sukasenang, Kecamatan Banyuresmi, Kabupaten Garut mengikuti pelatihan pemanfaatan limbah minyak jelantah di Kantor Desa Suka Senang, Senin (8/7/2024).