BANDUNG -- Tidak hanya bobotoh alias suporter Persib Bandung yang rela mengejar ke manan pun ini berlaga sejumlah pedagang pun memanfaatkan momen laga tim ini sebagai upayanya mencari laba.

Tidak hanya pedagang komoditas yang mudah dibawa-bawa ke berbagai tempat. Pedagang makanan khas yang satu ini pun tidak mau ketinggalan. Mereka akan mengejar di mana pun Tim Pangeran Biru bertanding, tidal peduli jika mereka harus membawa pikulan dan kompor puluhan hingga ratusan kilometer jauhnya

Pikulan? Kompor? Ratusan kilometer? Ya, mereka adalah pedagang Bakso Cuankie yang kerap mengejar laga tim Persib Bandung di mana pun mereka bertarung (selama masih di provinsi Jawa Barat).

Jika kita perhatikan setiap laga sepakbola berakhir di stadion Si Jalak Harupat dan Gelora Bandung Lautan Api, selalu ada beberapa kendaraan bak terbuka dan minibus yang mengangkut pikulan dan roda dorong pedagang kaki lima.

Stadion sepakbola yang berada di wilayah provinsi Jawa Barat tempat Persib berlaga tandang telah mereka datangi. Sebut saja Stadion Pakansari Bogor, Stadion Patriot Candrabaga Bekasi.

Mereka mengadu peruntungan penjualan mereka akan meningkat seiring dengan jumlah penonton sepakbola yang selalu ramai. Hal ini juga yang dilakukan oleh para pedagang Cuankie ini.

Ciri khas Cuankie adalah pikulan yang didominasi warna perak berasal dari lapisan lembaran seng yang dibuat menutupi dua pikulan kiri kanan berisi panci dan kompor satu sisi dan mangkuk.

Nuansa akulturasi budaya kuliner Tionghoa lekat dengan Cuanki ini. Penganan ini mirip mie bakso namun sajikan tanpa dengan kaldu yang lebih ringan dibanding mie bakso. Cuankie biasanya berisi siumay, pangsit basah, pangsit kering, tahu bakso dan bakso yang digiling halus berbagai ukuran.

Menurut beberapa literatur Cuanki diyakini berasal dari kata Choan Kie, sebuah merek dagang makanan baso tahu kuah dari Kota Bandung pada tahun 80-an. Choan Kie sendiri menurut dialek Hokian berarti rezeki. Kini para pedagang Cuankie ini memanfaatkan momen Piala Presiden 2024 sebagai ajang mencari rezeki berlimpah.

Hafiz, seorang pedagang Cuanki asal Garut biasanya berdagang di Kota Bandung, tepatnya di Kawasan Pusdai, Jalan Diponegoro Bandung. Pada momen gelaran Piala Presiden 2024 bersama 5 pedagang Cuankie lainnya mencoba peruntungan mereka. Mereka berasal dari Desa Sukamulya, Kecamatan Singajaya, Kabupaten Garut yang merantau di Kota Bandung.

Sebuah minibus tua berwarna merah marun dijejali 6 orang dan 12 pikulan Cuankie, panci, kompor, mangkuk dan beberapa galon air isi ulang berangkat dari pusat Kota Bandung menuju Stadion Si Jalak Harupat, Soreang Kabupaten Bandung.

Mereka tiba di perhelatan Piala Presiden Grup A 2-3 jam sebelum laga pertama berlangsung. Setiba di stadion mereka meracık bumbu, memanaskan kuah Cuankie dan puluhan bungkus mie instan sebagai variasi menu.

“Selama masih di Provinsi Jawa Barat mah, (pertandingan Persib) kami kejar (untuk berjualan),” ujar Irfan salah satu pedagang Cuankie yang ikut menumpang mobil milik Hafiz. “Jika hari-hari biasa kami berjualan di sekitar Pusdai Jl Diponegoro, Bandung,” tambah Hafiz.

Kebiasaan mengejar laga Persib hingga ke luar kota Bandung untuk berjualan diamini Endut, warga Soreang yang pada turnamen Piala Presiden 2024 memilih menggunakan gerobak daripada pikulan.

“Jika berjualan di luar kota Soreang, Saya berjualan menggunakan pikulan cuanki,” ujar Godeg saat itu sambil memasangkan stiker UMKM Piala Presiden 2024. “Alhamdulillah selain Cuanki, menu mi instan jualannya laku hingga 10 kardus,” ujar Endut yang tampak sumringah.

Sebagai sebuah ajang turnamen sepakbola, keberadaan Piala Presiden 2024 turut mengerakkan perputaran roda ekonomi kerakyatan. Data panpel setiap laga diikuti 80 pelaku UMKM di sekitar ring dalam stadion. Ini belum termasuk pedagang yang ada di luar area Stadion.

Keberadaan pedagang Cuanki ini jadi sisi lain yang menarik dari turnamen Piala Presiden dari tahun ke tahun.

Ketua Steering Committee Piala Presiden 2024, Maruarar Sirait, menyampaikan, Piala Presiden tahun ini harus memiliki dampak yang baik terhadap perekonomian terutama bagi masyarakat kecil.

“(Piala Presiden) Memang harus ada dampaknya bagi rakyat kecil ya. Seperti pedagang kaki lima, pedagang asongan, ojek, warung-warung, pedagang kaos, harus semakin meningkat pendapatannya.” ujar Maruarar Sirait, di Stadion Si Jalak Harupat jelang laga Persib lawan Borneo, Senin (22/7/2024) malam.