Dorong Transformasi Keamanan Siber, Ajang CSS Indonesia 2024 Fasilitasi Diskusi Kolaborasi Lintas Sektor
NEWS -- Ancaman siber diprediksi akan lebih canggih seiring dengan pesatnya perkembangan teknologi dan digitalisasi di berbagai sektor pada masa depan. Sehingga diperlukan strategi yang adaptif dan inovatif melalui kolaborasi lintas-sektor yang kuat untuk melindungi data dan privasi secara berkelanjutan. Misalnya melalui Cybersecurity Symposiums (CSS) Indonesia 2024.
Acara pembukaan CSS Indonesia 2024 di Jakarta pada Kamis (31/10/2024), diresmikan oleh Direktur Keamanan Siber dan Sandi Keuangan, Perdagangan, dan Pariwisata, Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), Edit Prima. Diikuti oleh sesi konferensi yang menghadirkan pakar siber dari dalam dan luar negeri, termasuk VP Sistem Teknologi Informasi PLN Icon Plus Hendra Yusnadi; Business Development Manager Cysecure Khairul Azam; Deputi Infrastruktur TI dan Operasional BPJS Ketenagakerjaan Miko Yanuar; dan Wakil Ketua Bidang Usaha Pendukung Victor Laoh.
Para pakar itu membahas fenomena serangan siber yang semakin canggih, termasuk peran teknologi kecerdasan buatan (AI) dan machine learning yang membuka peluang sekaligus tantangan baru bagi keamanan. Perspektif juga datang dari sektor perbankan, pemerintahan, dan pendidikan, yang menyoroti pentingnya perlindungan data untuk keberlanjutan organisasi.
Edit Prima sebagai pembiacara pertama juga memaparkan tren ancaman siber terbaru di Indonesia yang mengalami peningkatan signifikan, terutama dalam bentuk serangan malware dan trojan. Dari Januari hingga Agustus 2024, serangan siber didominasi oleh malware, dengan 85 persen di antaranya berbentuk trojan.
“Selain itu, kami juga mengamati peningkatan ancaman berupa ransomware dan ancaman persisten tingkat lanjut (APT) yang menjadi perhatian utama dalam penanganan dan mitigasi kami,” ujar Edit Prima dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (2/11/2024).
Adapun Miko Yanuar mengatakan, BPJS Ketenagakerjaan (BPJSTK) yang menjadi salah satu institusi yang berfokus pada pelayanan publik, turut berbagi pandangan mengenai pentingnya menjaga keamanan di tengah meningkatnya penggunaan layanan digital. Sebagai pelopor dalam transformasi digital layanan sosial di Indonesia, BPJSTK memperkenalkan pendekatan dalam mengamankan konektivitas aplikasi Jaminan Sosial Ketenagakerjaan (JMO), yang dirancang untuk menjangkau peserta di seluruh negeri, baik dari kalangan pekerja formal maupun informal.
“Di era digital ini, konektivitas harus dijaga dengan standar keamanan tinggi, khususnya dalam pelayanan yang bersinggungan dengan lembaga pemerintah dan penyedia pembayaran. Seluruh sistem kami berbasis API yang dirancang untuk berintegrasi secara aman dengan berbagai pihak, seperti perbankan, perusahaan fintech, organisasi pembayaran, hingga merchant. Kami memastikan bahwa setiap koneksi dan data yang dibagikan melalui API ini terlindungi, demi kenyamanan dan keamanan para peserta kami,” jelas Miko.
Salah satu sorotan acara lainnya yang hadir pada CSS Indonesia 2024 adalah kompetisi Capture The Flag (CTF) yang memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk menunjukkan kemampuan dalam menganalisis, mendeteksi, dan memecahkan tantangan siber dalam stimulasi ancaman nyata. Turut berpartisipasi mahasiswa sistem informatika dan teknologi informasi dari berbagai universitas, seperti Universitas Trisakti, Universitas Bina Nusantara, Universitas Pancasila, Universitas Gunadarma, dan President University.
Menutup acara CSS Indonesia 2024, Asia Symposium sebagai penyelenggara juga memberikan apresiasi kepada pelaku cybersecurity nasional yang memiliki kinerja mumpuni dan memberikan inspirasi melalui CSS Awards 2024.
CSS Awards terbagi menjadi 6 kategori, pemenang yakni:
1. Cybersecurity Women of The Year - Tatha Apriatin - Indosat Ooredo Hutchinson
2. Best CISO of The Year - Bank Jabar Banten
3. Cybersecurity Innovator of The Year - Hokky Situngkir - Kementerian Komunikasi dan Digital
4. Best Financial Data Protection - PT Bank Central Asia Tbk
5. Cybersecurity Excellence of The Year - PLN Icon Plus,
6. Outstanding Managed Security Service Provider (MSSP) - PT NTT.
“CSS Indonesia 2024 tidak hanya sekadar konferensi, tetapi juga menjadi ruang kolaborasi untuk memajukan inovasi dan strategi yang relevan di tengah era digital. Dengan berfokus pada inovasi dan keberlanjutan, kami berharap dapat mendorong peserta untuk memimpin masa depan cybersecurity yang lebih tangguh,” kata Event Manager Asia Symposiums, Clarissa Jacob.
Asia Symposiums adalah perusahaan global yang berfokus pada riset dan penyelenggaraan acara terkemuka bagi para pemimpin teknologi dan bisnis di seluruh Asia. Didirikan dengan misi untuk mendorong inovasi dan kemajuan industri, Asia Symposiums menjadi platform utama bagi para pemikir inovatif dan pakar untuk berkumpul dan membahas perkembangan terbaru dalam teknologi.
Melalui symposium-symposium yang diadakannya, Asia Symposiums menyoroti topik penting seperti keamanan siber, kecerdasan buatan (AI), dan transformasi digital, dengan memberikan wawasan strategis yang relevan dan solusi yang dapat diterapkan. Dikenal karena menawarkan peluang networking yang luar biasa, acara-acara ini mendorong kolaborasi antara pengguna akhir dan penyedia solusi, serta berperan sebagai katalisator untuk mempercepat kemajuan teknologi di Asia.