News

Dorong Transformasi Digital, LAN Tekankan Urgensi Upskilling dan Reskilling Kompetensi ASN

AI BAGI ASN: Plt Kepala LAN, Muhammad Taufiq (empat dari kanan) dan Wamen Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi, Profesor Stella Christie, P.hD (empat dari kiri), didampingi para pemateri acara Virtual Public Lecture ATA Explore Seri 11 bertajuk "Future Jobs and Skills: Menyiapkan SDM Aparatur yang Kompeten untuk Percepatan Transformasi Digital dan Pemanfaatan Artificial Intelligence pada Pemerintahan" di Kantor LAN, Jakarta, Selasa (10/12/2024). (Foto: Istimewa)

JAKARTA -- Semangat transformasi digital sebagai langkah Pemerintah Republika Indonesia (RI) yang tertuang melalui rancangan RPJPN 2025-2045 memprioritaskan agenda transformasi digital untuk mengatasi disrupsi teknologi sektor publik. Hal ini diperkuat dalam program Asta Cita Presiden RI Prabowo Subianto yang menekankan reformasi tata kelola pemerintahan melalui digitalisasi pemerintahan menuju smart government untuk mencapai pemerintahan yang efektif, efisien, inklusif, dan akuntabel, serta pelayanan publik yang berkualitas.

Untuk itu, diperlukan integrasi teknologi digital dan kecerdasan buatan di sektor publik dapat mengubah cara pemerintah bekerja, berinteraksi dengan masyarakat, dan memberikan layanan publik. Namun demikian, birokrasi dihadapkan pada tantangan terbatasnya Aparatur Sipil Negara (ASN) yang memiliki kompetensi dan keterampilan digital.

Hal tersebut disampaikan Deputi Bidang Kajian dan Inovasi Manajemen ASN Lembaga Administrasi Negara (LAN), Dr. Agus Sudrajat, dalam sambutannya pada acara Virtual Public Lecture ASN Talent Academy (ATA) Explore Edisi 11 bertajuk "Future Jobs and Skills: Menyiapkan SDM Aparatur yang Kompeten untuk Percepatan Transformasi Digital dan Pemanfaatan Artificial Intelligence pada Pemerintahan" di Kantor LAN, Jakarta, Selasa (10/12/2024).

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

Kegiatan tersebut dilaksanakan secara hybrid, berkolaborasi dengan Tanoto Foundation yang menghadirkan narasumber: Leader of Mckinsey's People and Organizational Performance Practice in Southeast Asia, Phillia Wibowo,S.T., MBA; VP Human Capital Strategic Management Telkom Indonesia, Ahmad Yasser,MBA; Asisten Deputi Perumusan Kebijakan dan Koordinasi Penerapan SPBE Kemenpan RB, Cahyono Tri Birowo,ST., MI; Kepala Pusat Kajian Manajemen ASN, Dra Elly Fatimah. Kemudian, Penanggap dari pemateri yakni Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi, Profesor Stella Christie, P.hD., dan dimoderatori Tenaga Ahli Utama Komunikasi di Kantor Staf Presiden Republik Indonesia, Prita Laura.

Sementara itu, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala LAN, Muhammad Taufiq, menjelaskan acara (ATA) Explore Edisi 11 ini membahas tentang transformasi digital dan dampaknya pada pekerjaan di sektor pemerintahan. "Jadi ini dampak dari transformasi digital ini sangat penting, akan berubah secara masing-masing," jelasnya.

Menurut Taufiq, percepatan transformasi digital dan penintegrasian pelayanan digital untuk konteks pemerintah ini sangat luar biasa sekali. Pasalnya, kata dia, pemerintah pada tahun 2023, meluncurkan percepatan transformasi digital dan penintegrasian pelayanan digital.

Ada empat tahapan percepatan transformasi digital dan penintegrasian pelayanan digital. Pertama, cara bekerja birokrasi. Birokrasi akan dituntut lebih bekerja secara kolaboratif dan terintegrasi dengan sendiri-sendiri. Tahap kedua, birokrasi dituntut untuk menjadi lebih fleksibel.

Kemudian, tahap ketiga, birokrasi dituntut untuk lebih efisien karena proses-proses manual digantikan dengan digitalisasi dan ada AI. "Selanjutnya, tahap terakhir atau keempat, adalah birokrasi dituntut untuk menjadi lebih humanize, lebih manusiawi. Artinya lebih bisa memberikan pelayanan yang customized pada masyarakat dengan teknologi yang dimiliki tentunya. Ini akan berdampak banyak, pertama adalah profil dari tenaga administratif," ujar Taufiq menandaskan. (*)

(zaky)

Berita Terkait

Image

LAN: Reformasi Birokrasi Jilid II Harus Dorong Indonesia Keluar dari Middle Income Trap