Peminat Teknologi dan Inovator Muda Serbu MultiVerse Conference 2025 di Universitas Pradita

JAKARTA -- Teknologi yang sedang tren menyatu di MultiVerse Conference 2025. Digelar secara hybrid selama lima hari, MultiVerse Conference 2025 merupakan konferensi dalam tema virtual world, AI, dan IoT.
Istimewanya, konferensi ini tidak hanya dapat diikuti secara luring dan daring melalui Zoom dan YouTube, namun juga secara imersif di dalam dunia virtual yang selama ini dikenal sebagai metaverse. Sebagai acara yang digagas oleh Medusa Technology dan Universitas Pradita Serpong, konferensi ini bertujuan untuk menjadi acuan perkembangan teknologi digital terkini.
“Pradita University sangat antusias menjadi tuan rumah MultiVerse Con 2025 karena ini adalah kesempatan emas untuk mendorong inovasi, kolaborasi, dan pengembangan teknologi metaverse, khususnya dalam dunia pendidikan dan industri digital. Sebagai institusi yang berfokus pada sains, teknologi, dan transformasi digital, kami ingin menjadi bagian dari ekosistem yang membangun masa depan metaverse, tidak hanya sebagai pengguna tetapi juga sebagai kontributor aktif,” kata Dekan Universitas Pradita Dr. Eng. Handri Santoso, S.Si, M.Eng, dalam siaran persnya, Rabu (26/2/2025).
Adapun Maria Magdalena dari Medusa Technology berpendapat bahwa Multiverse Con adalah perwujudan nyata dari kolaborasi antara industri dan akademisi untuk memberi manfaat nyata bagi masyarakat khususnya mahasiswa, dosen, guru, siswa sekolah, dan praktisi teknologi digital. "Ini untuk update pengetahuan dalam bidang virtual world, AI, dan IoT dengan menyediakan konferensi yang bisa diakses dengan gratis dari mana pun tanpa hambatan lokasi,” jelas dia.
Konferensi yang diadakan mulai tanggal 15-16 Februari dilanjutkan pada 21-23 Februari 2025 ini setiap hari dihadiri oleh sekitar 100-an orang dari berbagai lokasi. Ilmu yang dibagikan sangat inspiratif. Mulai dari pemanfaatan teknologi digital untuk pertanian hingga pendidikan dari sepuluh orang narasumber yang kompeten.
Pada MultiVerse Conference hari kelima diadakan penjurian untuk peserta kompetisi Virtual World Innovation & Creativity Award (Virwica) 2025 yang diikuti oleh 40 anak dari seluruh Indonesia yang terbagi dalam 16 tim. Virwica adalah pemberian penghargaan bagi inovator muda yang berhasil membuat suatu penemuan untuk mengatasi masalah di masyarakat terkait Sustainable Development Goals.
Kompetisi yang diadakan tiap tahun dengan kolaborasi antara Medusa Technology, Krya, Universitas Pradita, Virtual World Education Consortium, dan Integrating Technology Moodle 4 Teacher ini mengajak anak-anak berkreasi membuat mock up di dunia virtual untuk solusi yang dibuat anak-anak. “Selain kompetisi, Virwica juga menjadi sarana bagi inovator muda untuk terkoneksi dengan investor dan kampus yang akan membantu mereka mewujudnyatakan inovasinya,” kata Maria Magdalena dari Medusa Technology.
Pada Virwica 2025 ini penghargaan diberikan bagi tiga tim, yaitu: Gold Award bagi Team 9 dari Sekolah Aloysius Bandung dengan inovasinya adalah Household Wastewater to Battery yang menggunakan air buangan rumah tangga sebagai sumber energi untuk listrik. Silver Award diberikan untuk Team 1 dari Sekolah Suluh Bangsa Mulia untuk inovasinya tentang Podnik yang adalah solusi untuk masalah pangan di daerah sulit pangan.
Sementara, Bronze Award diberikan untuk Team 3 dari Sekolah Suluh Bangsa Mulia untuk inovasinya berupa Mosqblock Concoction, yaitu pemberantasan jentik-jentik nyamuk di selokan dengan memanfaatkan bakteri dan filter sehingga tidak membahayakan biota yang lain. Peserta Virwica 2025 kali ini semuanya datang dari sekolah yang memiliki pandangan maju dan menyediakan fasilitas modern dalam pendidikannya.
Pada penutupan MultiVerse Conference 2025 Rektor Universitas Pradita, Prof. Dr. Ir. Richardus Eko Indrajit, DBA, Dr.(Pend), Dr(Han), MSc, MBA, MA, MIT, MPhil menyampaikan pesan bahwa ke depannya, MultiVerse Con akan dirancang sebagai konferensi tahunan yang semakin inklusif dan berorientasi pada dampak nyata. Format acara akan mencakup sesi diskusi panel, lokakarya interaktif, serta demonstrasi teknologi yang menampilkan solusi terkini.
"Selain itu, kami akan terus mengadopsi teknologi imersif dalam penyelenggaraan konferensi sehingga peserta dapat mengalami langsung potensi Virtual World, AI, dan IoT dalam lingkungan yang dinamis dan inovatif,” pungkas Prof Richardus Eko Indrajit.
