Agar Blog tak Sekadar Terlihat Hidup tapi Juga Menghasilkan Uang
Saya mengenal dunia blog sejak 2010 silam. Adalah seorang teman yang bekerja di media massa yang memperkenalkan saya dengan media yang kala itu saya tahu bisa dimanfaatkan untuk mencurahkan pikiran dalam bentuk tulisan.
Kebetulan saya memakai platform blog gratisan, blogspot. Cukup mudah untuk menjalankan aplikasi di blogspot. Tak perlu belajar lama, hanya bermodalkan e-mail, saya pun bisa membuat blog sendiri yang sederhana.
Banyak tema yang saya bahas dalam blog saya kali pertama menulis, terutama soal tumbuh kembang anak, karena kebetulan saat itu saya punya momongan yang masih balita, Damar. Kadang saya juga iseng menulis seputar rumah, kesehatan, peluang usaha rumahan, dan gaya hidup.
Mengapa saya senang menulis? Ya karena memang saya suka dan sempat numpang lewat kuliah di jurusan jurnalistik. Tapi cita-cita jadi jurnalis tak kesampaian karena saya memilih untuk tetap berada di rumah dan membesarkan buah hati.
Ada beberapa tulisan yang saya karang sendiri ada pula artikel yang merupakan saduran dari situs lokal maupun luar negeri. Yang jelas tulisan di blog saya kala itu apa saja masuk, gado-gado. Apa saja yang menurut saya menarik, langsung saya upload.
Rasanya senang saja kalau tulisan saya yang sudah diupload, ada yang memberi komentar. Tapi lebih banyak tulisan-tulisan di blog saya yang tak dikomentari pengunjung dibanding yang dikomentari (mungkin belum terlalu menarik ya).
Kala itu, minimal seminggu sekali saya menulis di blog ini. Tentu saya ingin blog saya dikenal banyak orang dan siapa tahu (seperti para blogger yang sudah ngetop), blog saya bisa menghasilkan uang. Istilahnya bisa membantu perekonomian keluarga, membantu suami menambah penghasilan, membantu urusan dapur, minimal buat beli bumbu dapur...
Sempat juga saya ikut forum blogger untuk saling tukar link, tapi lupa namanya yah karena sudah lama. Di forum itu kita kadang bisa menawarkan jasa jualan link. Jadi ada anggota forum yang butuh link blognya dimuat di blog kita. Kalau kita bersedia pasang link, maka kita akan mendapat uang dari jasa pemasangan link tersebut. Jumlahnya tak seberapa, saat itu paling tidak bisa buat beli sekaleng susu anak.
Blog kita akan menarik jika sering dikunjungi dan peringkat Alexa-nya tinggi. Alexa adalah suatu situs yang menyediakan sarana untuk mendapatkan informasi tentang peringkat suatu situs. Beberapa orang mendasari kesuksesan situs atau blog dari bagusnya ranking di Alexa. Semakin kecil nilai Alexarank, maka semakin bagus posisi peringkat blog atau situs di Alexa. Pencapaian peringkat Alexa tertinggi blog saya saat itu sekitar tahun 2010-2011, mencapai ranking 300 ribuan di dunia.
Saya sedikit tahu juga soal adsense (dari buku-buku yang saya beli, di tahun itu banyak banget lagi booming buku yang mengupas soal cara dapat uang dari internet/blog). Pernah beberapa kali mencoba memasang adsense tapi belum ada hasil. Mungkin karena traffic blog saya sangat rendah dan kurang menarik ya. Untuk yang satu ini saya hanya bisa gigit jari. Padahal sejak 2011, atas saran teman saya juga, saya sudah mengganti domain saya dengan yang berbayar (.com), yakni www.jedadulu.com, supaya terlihat keren.
Tapi sejak tahun itu juga, saya mulai asal-asalan mengisi blog. Asal ada tulisan. Kesibukan saya bertambah karena pada akhir tahun 2011, saya melahirkan anak kedua, Dita. Sementara anak pertama saya sudah masuk jenjang pendidikan SD.
Selain mengurus bayi, di tahun-tahun berikutnya saya juga punya pekerjaan antarjemput Si Sulung ke sekolah. Nyaris tak ada waktu untuk menulis di blog ini lagi (alasan saya sih). Forum-forum blogger pun saya tinggalkan, saya hilangkan (hilang pula penghasilan tambahan dari jualan link, saya tak tahu jualan link sekarang masih menjanjikan atau tidak). Peringkat Alexa blog saya pun anjlok dratis hingga sekarang sudah tak punya peringkat sama sekali. Hiks
Jika ada waktu sedikit, saya isi blog ini sambil lalu saja agar terlihat tetap 'hidup'. Domain saya jatuh pembayaran tiap awal tahun. Setiap perpanjang domain, saya selalu bimbang, blog ini dilanjutkan atau dimatikan saja.
Jika melihat blog ini yang sudah mulai jarang dibaca orang, terlintas di pikiran untuk dimatikan saja. Namun setiap hendak mematikan atau menghapus blog, rasa sayang selalu muncul. Apalagi jika mengingat sudah ada ratusan tulisan di blog itu (kini sebagian besar tulisan yang hanya saduran dari situs lain sudah saya hapus). Jadilah blog ini bertahan terus hingga sekarang.
Tapi ya seperti ini, karena jarang diisi dan kalau pun diisi, isinya ala kadar, maka blog ini layaknya museum. Ada tapi sepi pengunjung. Walhasil, domain blog ini pun terus diperpanjang dan tak terasa blog ini sudah berumur sebelas tahun!
Awal tahun ini sebenarnya sudah waktunya untuk memperpanjang domain. Kebimbangan kembali menghinggapi, blog ini dihidupkan terus atau dimatikan? Saat kebimbangan menyeruak, si sulung yang kini sudah di bangku SMA suatu ketika tiba-tiba nyeletuk, "Bunda punya blog ya, bagus tampilannya, wah bunda hebat! Tapi kenapa kok jarang diisi, boleh nggak aku ikutan ngisi?"
Jleb...bangga dan sedih. Bangga dipuji anak sendiri, sedih mengingat nasib blog sendiri. Namun pertanyaan Damar membuat semangat saya seperti terlecut kembali.
"Kamu tahu dari mana Mas, kalau Bunda punya blog?" saya pun bertanya. "Dari ayah, ayah yang kasih tahu nama blognya," jawab Damar. "Gimana Bunda, boleh aku bantu isi, buat belajar menulis, nanti sekalian aku promosiin di Instagramku?"
Tak mungkin saya menolak permintaan Si Sulung. Saya tak ingin menyurutkan semangat yang terlihat di pancaran bola matanya. "Baik, Mas. Boleh-boleh, nanti kita hidupkan blog Bunda, nanti akan jadi blog keluarga kita ya."
Damar adalah anak yang periang dan kreatif. Sering kali celetukan-celetukannya yang nyeleneh bisa membuat saya tersenyum bahkan tertawa lebar. Damar dan Dita adalah penyemangat dan inspirasi saya untuk menjalani hari demi hari.
Nah, memasuki tahun 2022, saya pun bertekad untuk menghidupkan kembali blog ini. Bukan sekadar hidup, tapi sebisa mungkin benar benar hidup, kalau perlu (mimpinya kali ya) bisa membantu menghidupi keluarga kecil ini. Apalagi (bukannya kurang bersyukur) gaji suami sebagai karyawan swasta kini bisa dibilang pas-pasan untuk dua anak yang sudah beranjak besar.
Saya nggak munafik, siapa hari gini yang tak butuh uang di era modern dengan persaingan hidup yang kian ketat? Ibu rumah tangga mana yang tak ingin mendapatkan penghasilan tambahan meski dari rumah?
Biarlah Si Sulung belajar menulis di blog ini, sementara saya terus menulis juga dan kembali belajar menghasilkan uang dari blog. Saya pun membaca-baca lagi dan makin sering googling untuk mencari tahu apa lagi cara untuk bisa menghasilkan uang dari blog selain jualan link dan adsense (cuma itu yang tahu sejak dulu).
Maklum, saya sudah makin kudet sejak mengurus dua buah hati dan berkutat dengan urusan rumah tangga. Entah saya yang benar-benar kudet atau sebetulnya sudah lama ada, ternyata sejak beberapa tahun terakhir sudah banyak lomba/kompetisi blog yang diadakan banyak pihak, baik perusahaan atau pun pribadi. Wah mengapa peluang ini tak saya manfaatkan dari dulu? Hadiahnya terbilang lumayan mulai dari uang hingga produk-produk digital bahkan motor dan mobil. Wow!
Dari yang saya baca ada pula peluang mendapatkan uang dari endorse. Pemilik merek tertentu bakal mengirimkan produk atau menawarkan jasa yang bisa blogger nikmati secara gratis. Bahkan, tak sedikit blogger atau kini bisa juga disebut narablog yang dibayar untuk mengulasnya di blog. Konon, pemilik merek lebih suka memilih blogger karena ulasan para blogger yang lebih natural. Ulasan di blog terlihat lebih soft-selling ketimbang iklan di media massa. Nah ini yang saya harus coba juga.
Namun semuanya tentu tak akan berjalan lancar jika saya tak serius mengelola blog ini (seperti dulu yang saya anggap gagal). Mungkin semua sudah paham. Kuncinya adalah semangat dan konsistensi. Memang gampang untuk diucapkan atau dituliskan, tapi jelas tak mudah untuk dijalankan, (percayalah!) saya sudah mengalaminya. Dua hal itu, kurangnya semangat dan konsistensi, menjadi akar permasalahan mengapa blog ini sempat mangkrak bertahun-tahun (jangan ditiru ya).
Semoga tahun 2022 ini menjadi momentum saya untuk lebih semangat, konsisten, dan rajin menulis lagi. Apalagi anak-anak sudah besar, sudah bisa sedikit ditinggal-tinggal, saat bundanya sibuk menuangkan buah pikiran dalam blog. Tak hanya itu, kini Damar pun sudah siap menjadi asisten pengelola blog yang bisa diandalkan, salam.
Dinar K Dewi
(Pengemban blog www.jedadulu.com)