Bahaya Kandungan Bromat pada Air Minum Dalam Kemasan Terungkap

Gaya Hidup  
 Akun Instagram dan TikTok @Winnews_ mengungkap besaran jumlah Bromat terhadap 10 merek dagang AMDK di tanah air. (Foto: tangkapan layar tiktok)
Akun Instagram dan TikTok @Winnews_ mengungkap besaran jumlah Bromat terhadap 10 merek dagang AMDK di tanah air. (Foto: tangkapan layar tiktok)

GAYA HIDUP -- Belum lama ini media sosial (medsos) diramaikan dengan isu senyawa Bromat yang terkandung di air minum dalam kemasan (AMDK). Senyawa kimia itu disebut-sebut sangat berbahaya bagi tubuh lantaran bersifat karsinogenik alias beracun.

Bromat adalah senyawa kimia yang terbentuk saat Ozon yang digunakan untuk mendesinfeksi air minum bereaksi dengan Bromida alami yang ditemukan di sumber air. Proses ini biasanya terjadi selama proses pengolahan air atau penyaringan air minum.

Bromat dapat masuk ke dalam air minum kemasan jika proses penyaringan tidak dilakukan dengan hati-hati atau jika ada kontaminasi dalam sumber air. Akun Instagram dan TikTok @Winnews_ kemudian mengungkap besaran jumlah Bromat terhadap 10 merek dagang AMDK di tanah air.

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

Hasilnya, ada beberapa AMDK yang melebihi ambang batas yang ditetapkan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) sebesar 10 mikrogram per liter. Hasil tes tersebut mendapati ada beberapa produk yang memiliki kandungan Bromat di atas ambang batas tersebut.

Bahkan salah satu produk tertentu memiliki kandungan Bromat mencapai 58,8 mikrogram per liter. Sayangnya, tes yang dilakukan @Winnews_ tidak menyebutkan produk mana saja yang memiliki kandungan Bromat berlebih.

"Minum air dalam kemasan bisa menyebabkan kanker? Ternyata ada satu zat di dalam air minum yang bisa bahaya banget buat kita, kalau dikonsumsi dalam jangka panjang," tulis akun @Winnews_ dalam unggahan hasil tesnya.

Anggota Perhimpunan Ahli Teknologi Pangan Indonesia (PATPI), Hermawan Seftiono, mengatakan bahwa Bromat merupakan zat berbahaya bagi kesehatan dan bisa menyebabkan kanker. Menurutnya, perlu dilakukan pengujian air tanahnya dan harus dianalisis dalam periode waktu tertentu.

Hal itu bertujuan mencegah jangan sampai air tanah yang akan digunakan berisiko karena mengandung mineral berbahaya. Banyaknya kandungan bergantung pada konsentrasi Ozon yang digunakan produsen, Bromida yang terkandung dalam air tanah, tingkat keasaman tinggi hingga waktu kontak Bromida dan Ozon.

"Itu sebabnya ada batas-batas aman dari zat-zat berbahaya ini yang diizinkan ada dalam produk pangan dan semua diatur oleh BPOM," kata Hermawan menegaskan.

Kontak Info

Jl. Warung Buncit Raya No 37 Jakarta Selatan 12510 ext

Phone: 021 780 3747

[email protected] (Marketing)

× Image