Ponpes As Saidiyyah 2 Bahrul Ulum Jombang, Pondok Anti-Bullying dan Ramah Anak

News  

Meski begitu, Bu Nyai Umda mengakui lantaran sedang berproses, jadi masih ada saja pelanggaran-pelanggaran kecil dari anak-anak yang tentunya segera diselesaikan dengan persuasif dan kekeluargaan.

Menurut Bu Nyai Umda yang ramah dan penuh kasih sayang ini, untuk mewujudkan program itu, para pengasuh pondok terus diharapkan untuk dapat menjadi pelopor. Pelbagai program pun digulirkan pondok agar para santri terhindar dari pelecehan seksual dan kekerasan dari orang-orang di sekitarnya. Baik itu dari penerapan kurikulum dan pengkajian kitab-kitab yang diajarkan.

Selain itu kedislipinan bisa juga berasal dari pembinaan dan kegiatan yang dihelat saban malam Selasa dan malam Jumat. Begitu pula dengan Mauidhoh Abah Kiai Hasan dan Bu Nyai Umda. Juga dari even-event pendukung semisal seminar dan pelatihan-pelatihan di sekolah dan sebagainya.

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

Bahkan selama Ramadhan, kegiatan keagamaan santri ditambahkan lagi. Selama Ramadhan, santri mengaji empat waktu, yakni ba’da Subuh, ba’da Dhuhur, ba’da Ashar dan ba-da Isya. Sedangkan waktu sekolahnya umumnya hanya separuh waktu.

"As Sai’diyah 2, sebagai pesatren ramah anak, berusaha konsisten untuk tidak mempekerjakan santri di bawah umur. Kalau pun ada yang free mondok sambil ngabdi itu harus yang sudah mahasiswa. Itu pun pekerjaan yang ringan, semisal jaga gerbang, mengepel, driver atau dapur. Jadi di pondok ini juga ada yang free sambil mengabdi, seperti menyetir mobil saya selama tidak mengganggu kuliahnya,” tegas mantan aktivis Fatayat NU ini.

Pondok Pesantren As Sa’idiyyah 2, Bahrul Ulum (BU) Jombang, Jawa Timur.
Pondok Pesantren As Sa’idiyyah 2, Bahrul Ulum (BU) Jombang, Jawa Timur.

Lalu adakah yang membedakan Pondok As Saidiyyah2 dengan pondok-pondok sejenis, baik mengenai program pembelajarannya, metodenya, kajian-kajiannya, kitab-kitabnya?

Bu Nyai Umda menjelaskan bahwa kalau di Tambakberas, setiap asrama/ribath yang semuanya dari unsur dzurriyyah, sudah pasti ada pakem-pakemnya untuk ilmu-ilmu apa saja yang diajarkan. Akan tetapi semua pondok terkait boleh menggunakan kitab yang berbeda sesuai dengan kebijakan pengasuhnya.

Adapun standardisasinya adalah semua asrama/ribath harus mengajarkan Al Qur’an dan tajwid, ilmu alat agar bisa membaca kitab kuning, tafsir, hadits, fiqih, akhlaq/ tasawuf, dan kitab-kitab pendukung lain. Adapun kitab-kitab dan pengarangnya diserahkan kepada pengasuh masing-masing selama dalam koridor Aswaja dan Madzhab Syafi’i atau madzhab yang empat.

Saban hari di pondok ini para santri didampingi dan dibimbing langsung oleh pengasuh. Bahkan Abah KH Ach Hasan Mpdi dan Bu Nyai Umda turun langsung dengan dibantu oleh putra/putrinya semisal Gus Imdad dan Ning Windi.

Dengan begitu selain beristiqomah imam jamaah 5 waktu, Pak Kiai dan Bu Nyai mengajar langsung para santri termasuk mempelajari kitab kuning sembari mengawasi tingkat kemampuannya. Karena itu untuk santri tingkatan Madrasah Diniyah Ula (tingkt dasar) masih dalam bimbingan ustadz/ustadzah untuk pendasaran pembelajaran kitab kuning.

Program ekstra di pondok ini adalah Dibaiyah, Khotmil Quran, Ratib Al Hadad, Manaqib, Seni Baca Al Quran, Kesenian/Keterampilan, Barzanji, Khitobah, Istighosah, Hadroh dan Olah Raga. Al Quran bin Nazdor, Tahfidz Al Quran, Sorogan Rutin, Setor hapalan surat-surat penting dan ujian baca kitab akhir semester.

Adapun kitab-kitab yang dibaca adalah Nahwu Shorof: Metode Amsilati, Fiqih: Mabadi Fiqhiyah, Fathul Qarib, Fathul Mu'in, Hadist: Arbain Nawawi, Bulughul Marom, Riyadlus Sholihin, Tauhuf: Jawahirul Kalamiyah dan Fathul Majid, Tafsir : Tafsir Munir, Tasawuf : Ihya Ulumiin, Bidayatul Hidayah, Kifayatul Atqiya, Akhlak: Ta'limul Mutta'alim, Akhlak Lil Banin, Akhlak Lil Banat, dan sebagainya.

Untuk menjaga kenyamanan, para santri tidur di atas ranjang berkasur yang layak. Isi kamar pun disesuaikan dengan kapasitas yang pas hingga santri tidak berdesak-desakan.

Adapun soal makan, di pondok ini santri makan 3x sehari dengan menu makan yang sehat, layak, dan bergizi. Semua menu diolah dan disajikan pekerja profesional yang mumpuni dalam soal kuliner.

Yang juga diterapkan dalam kebijakan di pondok ini adalah semua pekerjaan primer dikerjakan oleh tenaga profesional. Para santri/pengurus sifatnya hanya membantu dan mengawasi saja. Semua proyek pembangunan dikerjakan oleh tukang dan mandor profesional sehingga semuanya tertata dan terencana dengan baik.

"Sejatinya As Saidiyyah 2 adalah pesantren mandiri yang tidak menggantungkan diri pada bantuan pemerintah atau pihak manapun. Bertumpu pada keyakinan, Allah SWT akan selalu membuka pintu jalan keluar yang lebih baik dan sempurna bagi eksistensi sebuah pondok," kata Bu Nyai Umda.

Tapi yang pasti, bagi para santri yang lulus dari pondok ini ada standar kompetensi sebagai alumni Bahrul Ulum.

“Semua santri yang bernaung di bawah kepengasuhan dzurriyah dan bersekolah di Bahrul Ulum, dibaiat sebagai alumni Bahrul Ulum,” pungkas Bu Nyai Umda, anggota Pengawas Yayasan PP Bahrul Ulum Tambakberas Jombang, 2022-2027.

Minat mondok di As Sa’idiyyah 2 BU? Tenang, prosesnya mudah dan gak ribet kok. Pendaftaran masuk santri baru sudah dibuka sejak 1 Februari 2024 dan ditutup hingga jumlah quota terpenuhi. Menerima santri MI/SD/Mts/MAI/Unwaha/Tahfid Alquran.

Kontak Info

Jl. Warung Buncit Raya No 37 Jakarta Selatan 12510 ext

Phone: 021 780 3747

[email protected] (Marketing)

× Image