Prodi Ilmu Hukum pada Program Doktor Unkris Raih Peringkat Akreditasi Baik Sekali dari BAN-PT
Kampus Universitas Krisnadwipayana (Unkris) di sisi timur Kota Jakarta. (Foto: Ist.)
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Universitas Krisnadwipayana (Unkris) kembali membuktikan komitmennya dalam meningkatkan mutu dan kualitas pendidikan, dengan diterimanya sertifikat akreditasi untuk Program Studi (Prodi) Ilmu Hukum pada Program Doktor dari Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) dengan peringkat akreditasi 'Baik Sekali'. Akreditasi tersebut diterima berdasarkan SK BAN-PT No. 6869/SK/BAN-PT/Ak/D/XI/2024 tertanggal 19 November 2024.
Pembina Yayasan Unkris Prof Gayus Lumbuun menyampaikan rasa syukur dan kebanggaannya atas diraihnya akreditasi dengan peringkat 'Baik Sekali' untuk program doktor ilmu hukum. Ini adalah bukti dari komitmen Unkris untuk terus meningkatkan mutu dan kualitas program doktor ilmu hukum dari berbagai aspek.
“Predikat ini menunjukkan bahwa program doktor ilmu hukum Unkris memiliki performa baik dan memenuhi sebagian besar kriteria penilaian,” kata Prof Gayus dalam siaran persnya yang diterima pada Senin (10/3/2025).
Scroll untuk membaca
Scroll untuk membaca
Menurut Prof Gayus, pencapaian ini semakin memperkokoh posisi Unkris dalam mencetak para doktor di bidang ilmu hukum yang kompeten, kompetitif, dan inovatif sesuai tuntutan zaman.
Prof Gayus mengakui, untuk memperoleh akreditasi ini, program doktor ilmu hukum Unkris telah melalui serangkaian penilaian dan evaluasi yang sangat ketat, mencakup berbagai aspek mulai dari kegiatan akademik, kurikulum, kualitas pengajaran, fasilitas, sarana prasarana hingga relevansi dengan kebutuhan industri dan akademik.
“Setelah melakukan penilaian, negara melalui BAN-PT memberikan status baik sekali untuk Program Doktor Ilmu Hukum Unkris. Kita patut bersyukur atas pencapaian ini,” tegas Prof Gayus.
Meski telah meraih akreditasi 'Sangat Baik', lanjut Prof Gayus, Unkris terus berupaya meningkatkan mutu dan kualitasnya sehingga target akreditasi 'Unggul' untuk program doktor ilmu hukum bisa diraih tahun depan. Karenanya, ujar mantan Hakim Agung ini, Unkris melakukan langkah strategis mulai dari menyaring calon mahasiswa dengan lebih selektif, menyediakan tim pengajar yang mumpuni, dan menyediakan sarana prasarana yang dibutuhkan mahasiswa.
Prof Gayus mengakui, ilmu hukum menjadi salah satu program studi unggulan yang dimiliki oleh Unkris baik untuk jenjang S1, program magister, maupun program doktor. Keunggulan prodi hukum dapat dilihat antara lain dari tracing alumni, di mana banyak sekali alumni fakultas hukum yang kini sukses baik di bidang eksekutif, legislatif, maupun yudikatif.
“Prodi ini telah banyak melahirkan lulusan-lulusan yang mampu bersaing di bidang hukum serta menempati posisi pimpinan di instansi pemerintah dan swasta,” jelas Prof Gayus.
Prodi ilmu hukum, sambung Prof Gayus, juga sering memenangkan kompetisi di bidang hukum baik di kancah provinsi maupun nasional. “Kita pernah memenangkan kompetisi Peradilan Semu se-DKI Jakarta dengan meraih peringkat pertama,” katanya.
Menurut Prof Gayus, dalam proses pembelajaran, Unkris tak sekadar mencetak sarjana hukum. Lebih dari itu, bagaimana lulusan yang dihasilkan memiliki kualitas yang diukur antara lain dengan standar Kemendiktisaintek melalui Tri Darma Perguruan Tinggi, yakni kegiatan pendidikan, pengabdian, dan penelitian. Selain itu, Unkris juga terus mendorong bagaimana lulusan program doktor ilmu hukum mampu membuat kajian-kajian menarik terkait perkembangan hukum di Indonesia.
“Untuk menunjang kegiatan pembelajaran, Prodi Hukum Unkris memiliki laboratorium Peradilan Semu yang bisa dimanfaatkan mahasiswa untuk membuat miniatur proses pengadilan,” kata Prof Gayus menandaskan.
