Kolom

Menikmati Mentari Terbit di Kota Batu dari Ketinggian Gunung Banyak

Paralayang di Gunung Banyak, Kota Batu, Jawa Timur, adalah salah satu destinasi wisata yang menawarkan pengalaman unik bagi siapa saja yang ingin merasakan sensasi menikmati alam dari ketinggian. (Foto: Aldy Satya)
Paralayang di Gunung Banyak, Kota Batu, Jawa Timur, adalah salah satu destinasi wisata yang menawarkan pengalaman unik bagi siapa saja yang ingin merasakan sensasi menikmati alam dari ketinggian. (Foto: Aldy Satya)

Oleh Aldy Satya Roosputranto

(Sekolah Vokasi IPB; J0401231105)

Paralayang di Gunung Banyak, Kota Batu, Jawa Timur, adalah salah satu destinasi wisata yang menawarkan pengalaman unik bagi siapa saja yang ingin merasakan sensasi menikmati alam dari ketinggian. Terletak di ketinggian 1.326 Mdpl, tempat ini bukan hanya menjadi surga bagi para pecinta olahraga ekstrem, melainkan juga bagi mereka yang ingin menikmati pemandangan alam yang menakjubkan.

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

Dari sini, pengunjung bisa menyaksikan panorama Kota Batu yang dikelilingi pegunungan hijau dan langit biru. Bahkan tanpa mencoba wahana paralayang sekalipun, tempat ini tetap memikat dengan suasana tenangnya dan keindahan matahari terbit yang sulit dilupakan.

Pengalaman saya merasakan keindahan alam dari ketinggian Gunung Banyak berawal dari kebosanan. Beberapa waktu lalu, di tengah liburan semester, saya mengontak teman saya Dito untuk bertemu di Kedai Ciamso, Lidah Wetan, Surabaya, pada tengah malam. Kedai ini adalah tempat favorit kami untuk makan malam larut atau sekadar nongkrong santai.

Dalam pembicaraan ngalor-ngidul tiba-tiba terucap dari mulut saya untuk merencanakan ngopi pagi. Dito menanggapi dengan mengajak untuk ke Paralayang Gunung Banyak.

Pukul 02.00 dini hari, kami memulai perjalanan menuju Gunung Banyak di Kota Batu menggunakan mobil pribadi. Jalanan Surabaya yang biasanya padat kini terasa lengang, memberikan kami ruang untuk menikmati perjalanan tanpa terburu-buru.

Setelah sekitar dua jam perjalanan, kami tiba di area paralayang Gunung Banyak sekitar pukul 04.30 pagi. Udara dingin khas pegunungan langsung menyapa begitu kami keluar dari mobil.

Meski mata masih sedikit mengantuk, semangat kami membara melihat suasana di sekitar lokasi paralayang yang mulai ramai oleh wisatawan lain.

Gunung Banyak memang terkenal sebagai salah satu spot terbaik untuk menikmati pemandangan Kota Batu dari ketinggian. Dengan tiket masuk hanya Rp 25 ribu per orang, pengunjung sudah bisa menikmati keindahan alam sekitar dan suasana sejuk pegunungan. Kami berjalan menuju area take-off paralayang sambil sesekali berhenti untuk mengambil foto pemandangan kota yang mulai diterangi cahaya pagi.

Di area take-off paralayang, suasana begitu hidup meskipun hari masih sangat pagi. Para pilot paralayang sibuk mempersiapkan peralatan mereka, sementara beberapa wisatawan tampak antusias menunggu giliran untuk terbang tandem bersama instruktur profesional.

Namun, aku dan Dito punya rencana berbeda pagi itu. Kami tidak mencoba wahana paralayang melainkan hanya menikmati pemandangan dari ketinggian sambil menunggu matahari terbit. Kami membeli kopi panas untuk menemani kami dalam menikmati pemandangan alam ini. Kami menemukan sebuah spot strategis di dekat tebing untuk duduk dan bersantai.

Ketika matahari mulai muncul perlahan dari balik pegunungan di ufuk timur, suasana berubah menjadi magis. Cahaya oranye keemasan menyelimuti langit dan menciptakan bayangan indah pada pepohonan serta rumah-rumah kecil di bawah sana. Pemandangan ini terasa begitu menenangkan dan mengingatkan saya betapa kecilnya manusia dibandingkan dengan alam semesta yang luas.

Dito tampak terpukau oleh pemandangan tersebut. "Ini luar biasa," katanya sambil mengarahkan kamera ponselnya ke arah matahari terbit. Saya hanya mengangguk setuju sambil terus menikmati momen tersebut tanpa gangguan.

Kami menunggu sejenak. Setelah puas menikmati sunrise dan mengambil beberapa foto sebagai kenang-kenangan, kami memutuskan untuk melanjutkan perjalanan ke pusat Kota Malang untuk mencari sarapan khas daerah tersebut. Pilihan pertama jatuh pada Soto Lombok—kuliner legendaris Malang yang terkenal dengan kuahnya yang kaya rempah.

Pukul 10.00 pagi, setelah puas menjelajahi Gunung Banyak dan mencicipi kuliner khas Malang, kami memutuskan untuk singgah di salah satu kedai kopi yang bernama Muraco Headquarter di Malang.

Kedai kopi tersebut memberikan pemandangan indah Kota Batu karena konsep outdoor lantai 2 yang sangat luas serta Instagrammable. Minum kopi di sini mendapatkan bonus pemandangan indah Kota Malang. Jam menunjukan 12.00 kami memutuskan untuk kembali ke Surabaya sebelum siang menjelang terlalu panas.

Perjalanan pulang terasa lebih santai mungkin karena energi kami sudah terisi penuh oleh pengalaman indah pagi itu. Meski perjalanan ini singkat dan spontan, pengalaman menikmati sunrise di Gunung Banyak memberikan kesan mendalam dalam hidup saya.

Gunung Banyak bukan hanya tempat bagi mereka yang ingin mencoba paralayang. Pengalaman saya ini menegaskan bahwa tempat ini juga cocok bagi siapa saja yang ingin menikmati keindahan alam dari ketinggian tanpa harus melayang di udara. Dengan pemandangan kota Batu yang memesona dan suasana pegunungan yang tenang, destinasi ini adalah pilihan sempurna untuk pelarian singkat dari hiruk-pikuk kehidupan sehari-hari.

Melihat keindahan alam dari ketinggian memberikan perspektif baru tentang kehidupan bahwa ada banyak hal indah di luar sana yang menunggu untuk kita eksplorasi dan nikmati bersama orang-orang terdekat kita.

Ikuti Ulasan-Ulasan Menarik Lainnya dari Penulis Klik di Sini
Image

email: caricuan.republika@gmail.com