Bisnis

Pengembangan Kopi dan Kakao UMKM di NTT Melalui Program Pembinaan

Ketua Komunitas Petani kakao Marsun (kanan) menunjukkan kakao hasil budidaya petani kepada Sekretaris Pengurus YDBA, Ema Poedjiwati Prasetio (tengah) didampingi Koordinator LPB YDBA Manggarai Timur, Rahmat Faisal Gunawan (kiri) di Manggarai Timur, Nusa Tenggara Timur.

MANGARAI TIMUR -- Astra melalui Yayasan Dharma Bhakti Astra melihat potensi besar dalam pengembangan komoditas kopi dan kakao sebagai peluang bagi pelaku UMKM di Nusa Tenggara Timur (NTT). Menurut perusahaan, sektor ini memiliki kapasitas untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat, terutama di daerah-daerah penghasil kopi dan kakao. Namun, untuk mewujudkan potensi tersebut, dibutuhkan komitmen dan konsistensi dari para petani di wilayah tersebut agar proses budidaya dan pemasaran dapat dilakukan dengan tepat dan efektif.

Sebagai bagian dari komitmennya, pada Juni 2023, Astra melalui Yayasan Dharma Bhakti Astra (YDBA) berupaya mendukung penguatan kapasitas para petani kopi dan kakao di Kabupaten Manggarai Timur, NTT. YDBA, yang fokus pada pembinaan UMKM di seluruh Indonesia, bekerja sama dengan komunitas petani di desa-desa penghasil kopi dan kakao untuk meningkatkan kualitas dan produktivitas komoditas tersebut. Kabupaten Manggarai Timur dipilih sebagai lokasi fokus pengembangan karena tingginya potensi sektor pertanian di wilayah tersebut.

Kopi telah menjadi mata pencaharian utama bagi masyarakat di Desa Rendenao, Kecamatan Lambaleda Timur, Kabupaten Manggarai Timur. Sejak tahun 1936, kopi telah menjadi komoditas utama yang dibudidayakan oleh sebagian besar penduduk desa tersebut. "90 persen masyarakat di Desa Rendenao mata pencariannya adalah kopi," ungkap Ferdinandus Gusti Bagung, Ketua Komunitas UMKM Kopi di desa tersebut. Menurutnya, meskipun budidaya kopi dilakukan secara turun-temurun, para petani di desa ini belum menerapkan ilmu budidaya yang lebih modern dan terstandarisasi.

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

Damianus Salus (kiri) didampingi Koordinator Lembaga Pengembangan Bisnis (LPB) YDBA Manggarai Timur, Rahmat Faisal Gunawan (kanan) saat menunjukkan kopi hasil budidayanya dalam bentuk greenbean kepada Sekretaris Pengurus YDBA, Ema Poedjiwati Prasetio (tengah).

Untuk meningkatkan hasil dan kualitas kopi, para petani di Desa Rendenao juga diberikan kesempatan untuk melakukan benchmark terkait teknis budidaya dan manajemen produksi ke salah satu koperasi produsen kopi di wilayah Subang, Jawa Barat. Program ini bertujuan untuk memperkenalkan teknologi baru dalam budidaya kopi serta pengelolaan yang lebih efisien. Selain itu, para petani diharapkan bisa memperluas wawasan mereka mengenai teknik budidaya kopi yang lebih maju.

Komitmen dan konsistensi petani kopi di Desa Rendenao mulai membuahkan hasil yang signifikan. Sebagaimana pepatah yang mengatakan bahwa usaha tidak akan menghianati hasil, upaya keras para petani kini mulai terlihat. Melalui dukungan Yayasan Astra dan pelatihan yang diberikan, mereka berhasil meningkatkan kualitas dan kuantitas produk kopi yang dihasilkan. Hasil ini menunjukkan bahwa dengan pendekatan yang tepat dan komitmen kuat, potensi pertanian di NTT, khususnya kopi dan kakao, dapat terus berkembang dan mendatangkan manfaat bagi pelaku UMKM di daerah tersebut.

Berita Terkait

Image

Geliat UMKM Kuliner dan Pertanian di Kawasan IKN

Image

Produk IKM Binaan YDBA Dukung Rantai Pasok dan TKDN Produksi Kendaraan Nasional

Ikuti Ulasan-Ulasan Menarik Lainnya dari Penulis Klik di Sini
Image

email: caricuan.republika@gmail.com