Tokoh Asal Uni Emirat Arab, Sheikh Tahnoon bin Zayed Al Nahyan, Masuk Daftar TIME100 AI 2025

ABU DHABI -- Wakil Penguasa Abu Dhabi, Penasihat Keamanan Nasional, sekaligus Ketua G42, Sheikh Tahnoon bin Zayed Al Nahyan, berhasil masuk dalam daftar TIME100 AI 2025. Daftar ini berisi 100 tokoh paling berpengaruh di bidang kecerdasan buatan (AI).
Sheikh Tahnoon dinilai berperan penting dalam berbagai inisiatif Uni Emirat Arab (UEA) terkait kecerdasan buatan dan komputasi awan.
Dalam keterangannya dikutip pada Senin (1/9/2025), TIME menyebutkan bahwa G42, perusahaan teknologi terdepan di UEA, telah membangun portofolio global superkomputer AI melalui kerja sama dengan perusahaan besar seperti Microsoft dan Cerebras Systems.
TIME juga menyoroti peran Sheikh Tahnoon dalam sejumlah inisiatif strategis. Pada Maret 2025 lalu, usai pertemuannya dengan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump, Gedung Putih mengumumkan bahwa UEA akan menginvestasikan 1,4 triliun dolar AS dalam infrastruktur AI dan teknologi terkait di Amerika selama satu dekade ke depan.
Selanjutnya, pada Mei 2025, Pemerintahan Trump menyatakan akan mencabut sejumlah pembatasan perdagangan untuk kawasan Timur Tengah.
Inisiatif yang dipimpin Sheikh Tahnoon juga membuka jalan bagi pembangunan kampus pusat data berkapasitas 5 GW di Abu Dhabi. Pusat data ini digadang-gadang menjadi proyek infrastruktur AI terbesar di dunia di luar AS.
Daftar TIME100 AI 2025 yang diumumkan Kamis (28/8/2025) lalu merupakan edisi ketiga, dengan pembagian kategori Leaders, Innovators, Shapers, dan Thinkers. Sheikh Tahnoon masuk dalam kategori Shapers bersama sejumlah tokoh penting lain, di antaranya Stuart Russell, Fei-Fei Li, David Sacks, Henna Virkkunen, dan Bosun Tijani.
Selain itu, daftar tahun ini juga memuat nama-nama besar dunia teknologi seperti Matthew Prince, Elon Musk, Sam Altman, Jensen Huang, dan Fidji Simo, serta para inovator seperti Natasha Lyonne, Refik Anadol, Alex Blania, Mike Krieger, dan Mati Staniszewski. Sementara di kategori Thinkers, tercatat nama Yoshua Bengio, Jeffrey Dean, Jared Kaplan, Regina Barzilay, hingga Paus Leo XIV.
Menurut TIME, proses penyusunan daftar ini dilakukan melalui riset selama berbulan-bulan, melibatkan rekomendasi dari para pemimpin industri serta puluhan pakar dari berbagai bidang. (*)
