News

Jadikan Bahasa Indonesia Identitas dan Kekuatan Bangsa, Mendikdasmen: Perlu Penguatan Pendidikan Bahasa dan Literasi Nasional di Sekolah dan Publik

Mendikdasmen RI Abdul Mu'ti memberikan sambutan pada Puncak Peringatan Bulan Bahasa dan Sastra (BBS) 2025 yang digelar Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa (Badan Bahasa) pada Selasa (28/28/2025). (Foto: BKHM Setjen Kemendikdasmen)

JAKARTA -- Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) RI Abdul Mu’ti mengajak seluruh masyarakat Indonesia untuk menumbuhkan kebanggaan dalam menggunakan bahasa Indonesia sebagai identitas dan kekuatan bangsa. Bahasa Indonesia pun diharuskan menjadi penghela ilmu pengetahuan dan sarana membentuk karakter bangsa.

“Kita tentu ingin generasi muda berpikir, berbicara, dan berkarya dengan bahasa Indonesia,” kata Mendikdasmen pada Puncak Peringatan Bulan Bahasa dan Sastra (BBS) 2025 yang digelar Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa (Badan Bahasa) pada Selasa (28/28/2025) malam.

Dalam kesempatan tersebut, Mendikdasmen menyampaikan apresiasi atas konsistensi Badan Bahasa dalam menjaga semangat Sumpah Pemuda dan menegakkan kedaulatan bahasa Indonesia di tengah derasnya arus globalisasi.

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

Bahasa Indonesia, lanjut Mendikdasmen, saat ini menghadapi tantangan yang kompleks, salah satunya fenomena xenomania, yakni kecenderungan masyarakat lebih bangga menggunakan istilah asing dibanding bahasa Indonesia. Hal ini perlu diantisipasi melalui penguatan pendidikan bahasa dan literasi nasional di sekolah maupun ruang publik.

“Mari kita menjadi generasi yang bangga, mahir, dan maju dengan bahasa Indonesia. Dunia harus melihat bahwa kita adalah bangsa yang besar, bermartabat, dan berdaulat,” jelas Mendikdasmen.

Bulan Bahasa dan Sastra 2025 tidak hanya menjadi ajang seremonial, tetapi juga gerakan kebangsaan yang melibatkan pemerintah daerah, akademisi, komunitas sastra, media, dan pelajar di seluruh Indonesia.

Sementara itu, Kepala Badan Bahasa Kemendikdasmen, Hafidz Muksin, mengatakan Bulan Bahasa dan Sastra (BBS) kini menjadi momentum tahunan yang telah menjadi gerakan nasional untuk memperingati semangat Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928, khususnya ikrar untuk menjunjung bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan. Perayaan ini juga menjadi ajang penghormatan terhadap kekayaan sastra Indonesia yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari identitas, jati diri, dan peradaban bangsa.

Tahun ini, Bulan Bahasa dan Sastra kembali dirayakan dengan mengusung tema “Bahasa Indonesia Berdaulat, Indonesia Maju”. Tema ini menegaskan bahwa bahasa Indonesia harus berdiri tegak sebagai bahasa negara yang berdaulat. Kedaulatan bahasa diposisikan sebagai fondasi penting bagi kedaulatan bangsa karena bahasa adalah identitas dan alat perekat kebangsaan.

Menurut Hafidz, Bahasa Indonesia yang berdaulat itu dapat diwujudkan apabila bangsa Indonesia memiliki sikap positif dalam berbahasa, yakni mengutamakan penggunaan bahasa Indonesia sebagai salah satu simbol kedaulatan negara, tanpa mengurangi dorongan untuk melestarikan bahasa daerah dan menguasai bahasa asing sebanyak mungkin.

Upaya menjaga kedaulatan bahasa Indonesia yang selaras dengan semangat 80 tahun kemerdekaan Indonesia “Bersatu, Berdaulat, Rakyat Sejahtera, Indonesia Maju” dan visi “Bersama Indonesia Maju Menuju Indonesia Emas 2045” merupakan ikhtiar bersama untuk mewujudkan Indonesia menjadi negara maju yang sejahtera, adil, berdaulat, dan berdaya saing global.

”Cita-cita Generasi Emas 2045 tersebut diharapkan dapat diraih dengan hadirnya generasi penerus bangsa yang berkarakter dan berkompeten: yang cerdas dan santun serta berkeadaban dalam berbahasa dan bersastra. Selain itu, diharapkan pula dapat terbentuk generasi bangsa yang kreatif dan inovatif melalui karya kebahasaan dan kesastraan,” tegas Hafidz.

Badan Bahasa bersama seluruh satuan kerja di bawahnya, baik yang berada di pusat maupun di balai atau kantor bahasa yang tersebar di 30 provinsi di Indonesia juga telah mengajak seluruh masyarakat untuk berpartisipasi dalam aneka kegiatan dalam rangka perayaan dan peringatan Bulan Bahasa dan Sastra Tahun 2025.

Bulan Bahasa dan Sastra Tahun 2025 diharapkan menjadi gerakan bersama yang menjadi landasan penting untuk memastikan bahwa bahasa Indonesia terus berdaulat sebagai bahasa persatuan dan bahasa negara serta sastra Indonesia berkembang sebagai penopang peradaban bangsa.

Selain itu, rangkaian kegiatan dalam rangka Bulan Bahasa dan Sastra diharapkan dapat menumbuhkan kecintaan dan kebanggaan masyarakat terhadap bahasa dan sastra Indonesia; memperkuat peran bahasa Indonesia sebagai pemersatu dan penggerak peradaban bangsa; serta meningkatkan apresiasi dan literasi melalui karya sastra dan praktik berbahasa.

(***)

Berita Terkait

Image

Mendikdasmen dan DPR RI Tekankan Pentingnya Pendidikan Karakter, Tes Kemampuan Akademik Gantikan UN

Image

Siswa-Siwa SD di Maluku Utara Antusias Dapat Buku Bacaan Bermutu dari Kemendikdasmen

Image

Mendikdasmen Mu'ti Optimistis Program 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat Percepat Lahirnya Generasi Emas

Ikuti Ulasan-Ulasan Menarik Lainnya dari Penulis Klik di Sini
Image

email: caricuan.republika@gmail.com