Bisnis

Paling Serius Urusi Sampah Plastik, Danone Aqua Jadi Pelopor Ekonomi Sirkular


Rangkul Ribuan Pemulung

Dalam upaya keberlangsungan ekonomi sirkular, Aqua juga menjalin kerja sama dengan Ikatan Pemulung Indonesia (IPI) untuk menjalankan program Peningkatan Pengumpulan Sampah Plastik di Provinsi Bangka Belitung baru-baru ini.

Upaya unik tersebut menjadi wujud nyata mendukung pemerintah mengurangi 70 persen sampah plastik di laut pada 2025 mendatang.

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

Program yang berlangsung 5 bulan sejak April-September 2024 itu menyasar Bangka Belitung lantaran tempat wisata yang cukup populer ini menyumbang timbulan sampah rata-rata 211 ton per hari (menurut data KLHK tahun 2023).

Melalui kerja sama itu, IPI diharapkan dapat meningkatkan pengumpulan sampah plastik bernilai ekonomi. Nantinya, sampah plastik terpilah akan masuk ke dalam ekosistem pengelolaan sampah Aqua sehingga dapat mendukung kesejahteraan para pemulung.

Selain merangkul IPI, Aqua juga inisiatif membangun dan mengelola secara berkala Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST).

Dalam pilar pengembangan infrastruktur pengumpulan sampah pada inisiatif #BijakBerplastik, Aqua turut berkontribusi membangun unit bisnis daur ulang atau Recycling Business Unit (RBU).

RBU merupakan model sosial bisnis daur ulang untuk mengolah kembali sampah botol plastik menjadi cacahan plastik yang merupakan bahan baku produk daur ulang.

Apalagi, saat ini pasokan bahan baku berupa recycled PET masih menjadi tantangan implementasi ekonomi sirkular dan daur ulang di Indonesia.

Oleh karena itu, para pelapak serta infrastruktur pengumpulan sampah seperti Recycling Business Unit (RBU) yang dilengkapi dengan perangkat pendukungnya memegang peranan penting. Hingga saat ini, Aqua telah mengembangkan dan mendampingi hingga 6 unit RBU, termasuk RBU Tangerang Selatan.

Selain turut mengembangkan RBU, AQUA juga mengembangkan dan mendampingi 10 collection center, lebih dari 100 bank sampah unit, 8 bank sampah induk berjaring 7.947 pemulung seluruh Indonesia, hingga 20 TPS3R dengan 2 TPS3R Sampahku Tanggung Jawabku (Samtaku) terbesar di Indonesia, yakni di Jimbaran Bali dan Lamongan Jawa Timur.

TPST Samtaku Lamongan berlokasi di Desa Banjarmendalan, Kabupaten Lamongan, tepat di pesisir pantai utara Provinsi Jawa Timur. Lokasinya yang strategis cocok untuk menekan jumlah sampah yang berpotensi masuk ke laut sehingga mampu berkapasitas pengolahan sampah hingga 60 ton per hari.

Dalam masa percobaan operasional yang berlangsung sejak Maret hingga November 2020 saja, TPST Samtaku Lamongan telah berhasil mengolah 3.950 ton sampah, di mana 20 persennya adalah sampah plastik.

Saat ini, seluruh kemasan botol plastik Danone-Aqua mengandung material daur ulang hingga 25 persen dan pada tahun 2019 lalu, Danone-Aqua meluncurkan botol air minum pertama di Indonesia yang terbuat dari 100 persen plastik PET daur ulang (Aqua Life).

Dengan berbagai langkah konkret mengurangi sampah plastik dengan penerapan ekonomi sirkular, maka tak heran jika Danone Aqua mendapat berbagai apresiasi dari pemerintah daerah. Tak cuma bank sampah, Aqua 6 kali berturut-berturut mendapatkan Anugerah Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan dalam Pengelolaan Lingkungan (Proper) kategori emas dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) kepada PT Tirta Investama – pabrik Mambal (Aqua Mambal), NTB, pada 2023 lalu.

Selain kategori emas yang diterima pabrik Aqua Mambal, 12 pabrik lainnya yaitu Aqua Mekarsari, Babakanpari, Klaten, Airmadidi, Cianjur, Ciherang, Citeureup, Pandaan, Solok, Subang, Wonosobo, dan Tanggamus juga menerima anugerah Proper Hijau yang diserahkan Menteri LHK.

Tahun lalu sebanyak 5 pabrik yaitu Aqua Mambal, Klaten, Subang, Cianjur, dan Ciherang sempat menjadi kandidat emas dan menjalani proses penilaian ketat dari Dewan Proper, sebelum akhirnya Aqua Mambal yang lolos menerima proper emas untuk keenam kalinya.