Ribuan Pelajar Ibtidaiyah dan SD Ikuti Turnamen Sepakbola Putri di Bandung
Pertandingan perempat final KU 10 MilkLife Soccer Challenge - Bandung 2025 antara SDN 091 Cibeureum Kota Bandung dan SDN 144 Situgunting yang berlangsung di Lapangan PPI Pusenif Bandung, Sabtu 31 Mei 2025. Penggawa SDN 091 Cibeureum Bandung melaju ke babak semifinal setelah menang 4-0. (Foto: Dok)
BANDUNG – Turnamen sepakbola pelajar putri kembali digelar melalui turnamen bertajuk MilkLife Soccer Challenge – Bandung 2025. Ajang ini digelar di Lapangan PPI Pussenif dan Stadion Sidolig Bandung sejak Rabu (27/5) hingga Minggu (1/6). Sebanyak 1.711 siswa dari 71 Sekolah Dasar (SD) dan Madrasah Ibtidaiyah (MI) di Bandung dan sekitarnya ambil bagian untuk unjuk kemampuan mengolah bola di lapangan hijau. Mereka terbagi dalam 121 tim KU 12 dan 37 tim KU 101.
Jumlah peserta tahun ini meningkat cukup tinggi jika dibandingkan dengan dua kali penyelenggaraan MilkLife Soccer Challenge – Bandung di tahun lalu. Pada Seri 1 yang berlangsung pada Maret 2024, turnamen diikuti oleh 538 siswa dari 22 SD dan MI. Lalu di seri kedua pada Oktober 2024, partisipasi peserta melonjak tiga kali lipat hingga 1.564 siswa dari 68 SD dan MI.
Program Director Bakti Olahraga Djarum Foundation, Yoppy Rosimin, menuturkan tingginya antusiasme para siswa Bandung menekuni dunia sepak bola putri tak lepas dari peluang besar jenjang karir berkelanjutan dan sistem kompetisi yang berjenjang mulai dari KU 10 hingga KU 16.
Scroll untuk membaca
Scroll untuk membaca
Ia juga menilai ajang MilkLife Soccer Challenge seri Bandung telah jadi ajang seleksi untuk berlaga dalam turnamen bergengsi JSSL Singapore 7s 2025 pada April lalu yang menjadi suntikan motivasi tersendiri bagi para siswi sehingga sangat menggembirakan.
Wali Kota Bandung Muhammad Farhan memberikan dukungan bagi para peserta turnamen sepak bola putri usia dini MilkLife Soccer Challenge - Bandung 2025. Farhan berharap para putri Bandung juga dapat meniti jenjang karir di dunia sepak bola melalui sistem kompetisi berjenjang. (foto: DOk
Mereka adalah Riyanti Safina Suryani siswa SDN 129 Rancasawo Margasari Bandung yang memperkuat skuad MilkLife Shakers (U-12), serta Amanda Fisriyah siswa SDN 073 Pajagalan dan Bagasdan Kazumi Zafla Arrob’ Nurdi dari SDN 203 Kacapiring Bandung yang bergabung dengan HydroPlus Strikers (U-14). Tim-tim tersebut unjuk diri di turnamen usia dini yang diklaim terbesar di Asia Tenggara1.
Yoppy menegaskan pentingnya turnamen ini untuk merawat pertumbuhan ekosistem sepak bola putri dari level usia dini. “Kami ingin ekosistem sepak bola putri Indonesia mendapatkan tempat terbaik di kancah nasional maupun internasional. Kami ingin adik-adik Indonesia mendapatkan tempat terbaik di turnamen-turnamen internasional dan merasakan pengalaman bertanding melawan negara-negara ASEAN, Asia, hingga dunia. Ini adalah mimpi besar kami yang ingin diwujudkan bersama, termasuk dengan para pelatih, orang tua, dan para pesepak bola muda yang terus mengasah kemampuan,” ucap Yoppy.
Wali Kota Bandung Muhammad Farhan menyambut baik gelaran turnamen MilkLife Soccer Challenge sebagai wadah awal pembibitan pesepak bola putri handal yang akan menjadi masa depan Indonesia. Farhan berharap para putri Bandung juga dapat meniti jenjang karir di dunia sepak bola melalui sistem kompetisi berjenjang.
“Saya menyambut baik karena memang kita memerlukan banyak sekali turnamen dan kompetisi sebagai bagian dari pembinaan,"ujar Farhan.
Para pemenang dari turnamen ini akan mendapatkan kesempatan mengikuti pelatihan dan pembinaan lebih lanjut untuk mempersiapkan diri ke ajang yang lebih tinggi, termasuk seleksi ke JSSL Singapore 7s 2025. Ajang ini diharapkan dapat memotivasi siswa untuk terus mengembangkan bakat sepak bola mereka.
Yoppy berharap, melalui MilkLife Soccer Challenge, akan lahir bibit-bibit pesepak bola muda yang bisa berprestasi di tingkat nasional maupun internasional. Ia juga mengajak sekolah dan orang tua untuk terus mendukung minat anak-anak di bidang olahraga sepak bola demi kemajuan prestasi olahraga Indonesia di masa depan.
