PLBN Badau dan Kementerian Pengangkutan Sarawak Bahas Operasional Trayek Lintas Negara RI-Malaysia

KAPUAS HULU -- Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Badau menerima kunjungan Delegasi Kementerian Pengangkutan Sarawak (Ministry of Transport Sarawak/MoTS) Malaysia di Kapuas Hulu, Kalimantan Barat, pada Kamis (31/7/2025). Kunjungan ini dalam rangka melakukan penilaian teknis terhadap rencana operasional pengangkutan umum lintas negara dengan rute Putussibau - Badau - Lubok Antu - Kuching.
Kunjungan ini merupakan tindak lanjut konkret dari hasil Forum Sosial Ekonomi Malaysia–Indonesia (Sosek Malindo) ke-37 yang telah diselenggarakan di Singkawang, Kalimantan Barat, pada 2024 lalu.
Pertemuan tersebut menghadirkan delegasi Malaysia yang dipimpin oleh Tuan Selamat Jati Yanjah dari MoTS dan Tuan Mahrah bin Salleh selaku Residen Bahagian Sri Aman.
Sementara delegasi Indonesia dipimpin oleh Wakil Bupati Kapuas Hulu, Sukardi, serta dihadiri oleh unsur Forkopimda, Dinas Perhubungan Provinsi Kalimantan Barat, instansi vertikal, pimpinan OPD Kabupaten Kapuas Hulu, dan perwakilan operator transportasi dari kedua negara.
Beberapa poin penting berhasil disepakati dalam pertemuan tersebut, di antaranya adalah dukungan atas pembukaan trayek umum Putussibau-Kuching melalui PLBN Badau.
Skema awal operasional trayek ini akan menggunakan sistem back to back atau pertukaran kendaraan di PLBN Badau, sebagaimana yang telah diterapkan pada rute Singkawang-Kuching via PLBN Aruk.
Selain itu, untuk penyusunan rencana operasional akan segera dilakukan, mencakup penetapan jalur trayek, jadwal keberangkatan, titik singgah, dan pengaturan teknis lainnya.
Delegasi Indonesia juga mengusulkan agar waktu kedatangan kendaraan di Kuching disesuaikan dengan jadwal penerbangan Kuching-Jakarta guna memperkuat konektivitas lintas negara.
Seluruh kesepakatan ini akan dituangkan dalam Nota Kesepahaman (MoU) antara Kementerian Perhubungan Indonesia dan Malaysia, direncanakan akan ditandatangani pada Oktober 2025. Serta uji coba trayek dengan pola back to back juga dimungkinkan untuk dilakukan sebelum penandatanganan MoU berlangsung.
Dalam sesi peninjauan lapangan di PLBN Badau, delegasi Malaysia mendapatkan penjelasan langsung mengenai kesiapan personel dan sarana prasarana Custom, Immigration, Quarantine (CIQ) dalam mendukung kelancaran operasional trayek lintas batas tersebut.
Delegasi Malaysia juga meninjau Terminal Barang Internasional (TBI) yang telah rampung dibangun dan siap difungsikan untuk mendukung mobilitas barang di wilayah perbatasan.
Kepala PLBN Badau, Wendelinus Fanu, menyatakan kesiapan penuh pihaknya dalam mendukung kelancaran rencana operasional trayek lintas batas tersebut.
“Kami berkomitmen mendukung inisiatif strategis ini. PLBN Badau siap menjadi simpul konektivitas antara Indonesia dan Malaysia, baik dari sisi pelayanan CIQ maupun infrastruktur penunjang seperti terminal barang dan penumpang,” ujar Wendelinus.
Wendelinus menambahkan bahwa kerja sama ini bukan hanya penting dalam aspek transportasi, tetapi juga berpeluang mempercepat pertumbuhan ekonomi masyarakat perbatasan. “Kami percaya, terbukanya akses langsung Putussibau–Kuching akan membuka potensi perdagangan, pariwisata, dan konektivitas sosial budaya antara dua negara serumpun.”
Kunjungan ini turut didampingi oleh Acting Konsul Jenderal Republik Indonesia di Kuching, Musa Derek Sairwona, yang menyampaikan dukungan penuh terhadap pengembangan inisiatif kerja sama antarwilayah perbatasan.
PLBN Badau berharap sinergi yang terjalin ini tidak hanya memperkuat kerja sama bilateral antara Indonesia–Malaysia, tetapi juga menjadi fondasi penting dalam mewujudkan kawasan perbatasan yang maju, terbuka, dan sejahtera.
(***)
