Silatusantren 2025 Ponpes Al Ma'mun Menebar Gaya Hidup Hijau di Pesantren

SUMEDANG -- Silatusantren 2025 kembali menyambangi Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Ma’mun di Tanjungkerta, Kabupaten Sumedang, pada Sabtu (16/8/2025). Ajang ini merupakan bagian dari rangkaian kegiatan yang bertujuan untuk mengedukasi, menjalin silaturahmi, dan meningkatkan kesadaran akan pentingnya pengelolaan sampah di lingkungan pesantren.
Kegiatan ini tidak hanya dihadiri oleh santri dan santriwati dari Ponpes Al-Ma’mun, tetapi juga puluhan perwakilan dari delapan ponpes lainnya. Mereka semua antusias mengikuti lokakarya yang dipandu oleh Jubelo dan mahasiswa Klinik Tanaman Fakultas Pertanian (Faperta) Unpad. Para peserta dibekali ilmu mengenai pengolahan sampah dengan pendekatan 4R, yaitu Reduce (mengurangi), Reuse (menggunakan kembali), Recycle (mendaur ulang), dan Return to Earth (mengembalikan ke bumi).
Tak hanya mendapatkan materi, para peserta juga langsung mempraktikkan cara mengolah sampah organik menjadi kompos. Menurut perwakilan Coklat Kita Sumedang, Dikki Dwi, menyatakan bahwa Coklat Kita Silatusantren adalah salah satu program yang mengangkat tema kebersihan lingkungan di pesantren karena pesantren memiliki kedekatan dengan kebersihan.
Dikki menambahkan bahwa kegiatan ini juga menjadi ajang silaturahmi dengan berbagai pesantren di Sumedang. "Selain untuk edukasi pengolahan sampah, kegiatan ini juga jadi ajang silaturahmi Coklat Kita di Sumedang yang selalu bekerja sama, salah satunya dengan Pondok Pesantren Al Ma’mun ini. Semoga silaturahmi antara Coklat Kita dengan pesantren-pesantren lainnya di Kabupaten Sumedang bisa terus terjaga,” ujarnya.
Menurut Dikki, setiap pesantren memiliki keunikan masing-masing, dan banyak yang baru mengetahui cara mengolah sampah yang baik melalui lokakarya ini. "Ada berbagai keunikan di tiap pesantren. Salah satunya ya ada pesantren yang belum tahu dan ada juga yang sudah menjalankan pengolahan sampah," tuturnya. Ia menekankan pentingnya konsistensi dalam pengelolaan sampah dan berharap program ini bisa berkelanjutan. "Yang penting disini adalah konsistensi, jadi ini merupakan edukasi yang lebih. Tentunya ini akan jadi salah satu program kita yang berkesinambungan dan tidak berhenti di manage pekerjaan ini," tambahnya.
Pimpinan Ponpes Al-Ma’mun, KH. Hasan Mashur, menyambut baik kegiatan ini. Ia menilai edukasi tentang pengolahan sampah yang bermanfaat dan bernilai komersial ini sangat membantu pesantrennya. "Kami mengucapkan terima kasih kepada Coklat Kita yang telah menunjuk pondok pesantren Al Ma'mun sebagai tempat dilaksanakan kegiatan silaturantren ini," katanya.
KH. Hasan Mashur berharap materi yang disampaikan bisa diserap dan dipraktikkan dengan baik oleh para santri. "Tentunya kegiatan ini sangat bermanfaat sekali dimana ada beberapa pesantren yang dilibatkan. Mudah-mudahan materi-materi yang telah disampaikan bisa diserap dengan baik dan tentunya bisa dipraktekan di pesantren masing-masing,” ungkapnya.
Sementara itu, penggagas Coklat Kita Silatusantren 2025, H. Yudi Wate Angin, mengemukakan bahwa setelah acara di Ponpes Al-Ma'mun, Sumedang dan Ponpes Al-Qur'aniyah, Indramayu yang diselenggarakan bersamaan, rangkaian kegiatan ini akan berakhir di Ponpes Manba'ul Huda, Majalengka, pada 30 Agustus 2025. "Jadi, semuanya 15 Ponpes di Kota/Kabupaten di Jawa Barat yang disuguhi gelaran Coklat Kita Silatusantren 2025. Dan, alhamdulillah berlangsung lancar dan berkesan," pungkas Yudi.
Selain lokakarya, para santri Ponpes Al-Ma’mun dan warga sekitar juga dihibur dengan pertunjukan wayang golek oleh Ki Bhatara Sena Sunandar Sunarya dengan muatan dakwah subtil melalui percakapan tokoh-tokoh wayangnya.
