Wujudkan Transplantasi Kornea bagi Penyandang Kebutaan, JEC Charity Run 2025: 1.500 Pelari Satukan Langkah
JAKARTA -- JEC Eye Hospitals and Clinics (JEC) bekerja sama dengan Lions Club International dan Lions Club Indonesia serta Lions Eye Bank Jakarta (LEBJ) menyelenggarakan JEC Charity Run 2025 pada Minggu (26/10/2025). Berlokasi di sekitar kawasan RS Mata JEC @ Kedoya, Jakarta Barat, ajang lari ini melibatkan 1.500 peserta dari berbagai daerah di Indonesia.
Konsep JEC Charity Run 2025 menggabungkan 3 pilar utama: gaya hidup sehat (olahraga lari), edukasi kesehatan mata, dan kepedulian sosial. Kegiatan ini merupakan bagian dari rangkaian peringatan World Sight Day 2025 bertema #LoveYourSight yang jatuh pada pekan kedua Oktober, sekaligus Hari Dokter Nasional pada 24 Oktober.
"Mendesaknya kebutuhan transplantasi kornea tidak bisa ditunda lagi. JEC Charity Run 2025 menunjukkan bahwa kepedulian terhadap sesama bisa dilakukan dengan cara yang menyenangkan dan menyehatkan," ujar Direktur RS Mata JEC @ Kedoya dan Kepala Layanan Bedah Katarak dan Refraktif JEC Eye Hospitals and Clinics, sekaligus Ketua Panitia JEC Charity Run 2025, Dr dr. Setiyo Budi Riyanto, SpM.
Menurut dr Setiyono, inisiatif ini menjadi jembatan yang menghubungkan kepedulian masyarakat dengan kebutuhan nyata di lapangan. Setiap donasi yang terkumpul akan langsung membiayai operasi bagi pasien kurang mampu yang selama ini hanya bisa menunggu dan berharap. "Ini selaras dengan semangat Hari Dokter Nasional bahwa profesi medis tak hanya menyembuhkan, tetapi juga menggerakkan perubahan sosial," jelas dia.
Di Indonesia, lebih dari 35 juta orang mengalami gangguan penglihatan, dengan 3,7 juta di antaranya mengalami kebutaan. Kelainan kornea menduduki peringkat kelima penyebab kebutaan tersebut (atau sekitar 0,10 persen).
Senada dengan itu, catatan Lions Eye Bank Jakarta (LEBJ) berdasarkan data Persatuan Dokter Spesialis Mata Indonesia (Perdami) bahkan mendapati 1 dari 1.000 orang Indonesia mengalami kebutaan lantaran kelainan kornea. Padahal, kondisi tersebut sebenarnya dapat ditangani melalui transplantasi kornea.
Sayangnya, tingginya angka kebutaan akibat gangguan kornea ini tidak diimbangi dengan ketersediaan donor. Diprediksi, Indonesia masih defisit donor kornea mata, dengan setidaknya 25 ribu antrean tunggu penerima donor kornea.
Urgensi transplantasi kornea bukan hanya untuk memulihkan penglihatan, tetapi mengembalikan kualitas hidup secara keseluruhan. Studi menunjukkan bahwa penyandang kebutaan akibat kelainan kornea mengalami peningkatan risiko gangguan mental secara signifikan dengan prevalensi depresi dan kecemasan masing-masing mencapai lebih dari 30 persen. Kondisi ini berdampak langsung pada penurunan produktivitas dan meningkatkan ketergantungan terhadap orang lain dalam menjalankan aktivitas harian.
Adapun peserta JEC Charity Run 2025 terbagi ke dalam dua kategori: lari 5K, dan lari 2,5K - dengan seluruh partisipan mendapatkan race pack berupa jersey, medali, dan perlengkapan lari, serta kesempatan memenangkan doorprize bernilai puluhan juta rupiah, termasuk sepeda motor.
Pada kategori lari 5K, pemenang putra maupun putri berkesempatan meraih hadiah dengan total Rp 24 juta. Seluruh hasil donasi akan disalurkan ke LEBJ, yaitu jaringan bank mata hasil kerja sama non-profit antara JEC Eye Hospitals and Clinics dengan Lions Clubs Indonesia.
Berdiri sejak 2017, LEBJ mengelola pendonoran kornea dari proses pengambilan hingga distribusi jaringan kornea untuk transplantasi. Selama 7 tahun terakhir, LEBJ telah menerima registrasi 32.950 calon donor kornea.
Kolaborasi JEC dengan LEBJ telah menfasilitasi 624 transplantasi untuk pasien kebutaan kornea. Saat ini, pasien yang sudah masuk daftar tunggu tindakan transplantasi kornea berjumlah 224 orang, dengan tingkat keberhasilan mencapai 96,4 persen.
District Governor Hastuti Boediwibowo Kresna, perwakilan Lions Club Indonesia dan Lions Eye Bank Jakarta, menegaskan komitmen organisasinya dalam memerangi kebutaan.
"Selama 45 tahun sejak berdiri pada 1980, peningkatan kualitas kesehatan mata masyarakat atau vision project menjadi salah satu fokus organisasi Lions Club Indonesia. Salah satunya dengan lahirnya LEBJ. Kali ini, melalui JEC Charity Run 2025 bersama JEC, kami bertekad mengokohkan misi untuk mengembalikan ‘terang’ pada saudara-saudara kita yang kehilangan penglihatan akibat gangguan kornea. Setiap langkah para pelari hari ini adalah bentuk nyata dari solidaritas dan harapan," jelas Hastuti.
Serangkai dengan peringatan World Sight Day 2025, JEC juga menjalankan kembali inisiatif sosial “Bakti Operasi Mata Juling” berupa tindakan operasi korektif secara gratis kepada 30 pasien strabismus. Tahun keempat implementasi “Bakti Operasi Mata Juling JEC” ini dipusatkan di RS Mata JEC @ Menteng, dengan pelaksanaan tindakan sepanjang Oktober-November 2025.
Presiden Direktur JEC Korporat, Dr. dr. Johan A. Hutauruk, SpM(K), menegaskan bahwa JEC Charity Run 2025 bukan sekadar kegiatan olahraga. Sebab, perjuangan melawan kebutaan dan gangguan penglihatan tidak cukup dilakukan di ruang operasi saja, tetapi juga melalui edukasi publik, inisiatif sosial, dan kolaborasi lintas kalangan.
"Ajang ‘JEC Charity Run 2025’ dan ‘Bakti Sosial Mata Juling JEC’ bukanlah seremoni peringatan World Sight Day 2025 semata, melainkan gerakan nyata yang menegaskan bahwa setiap individu—tanpa terkecuali—berhak memiliki penglihatan optimal untuk belajar, bekerja, dan menjalani kehidupan secara bermartabat. Dengan kolaborasi, kepedulian, dan komitmen bersama, masa depan Indonesia yang lebih terang bukan sekadar impian, melainkan tujuan yang bisa dicapai bersama," cetus dr Johan.
Selain berpartisipasi dalam JEC Charity Run 2025, masyarakat juga bisa menyalurkan donasi melalui Lions Eye Bank Jakarta di Instagram @lionseyebankjakarta. Setiap kontribusi akan langsung membantu pasien dalam daftar tunggu untuk mendapatkan kesempatan melihat kembali.
(***)